"Bahkan ada Bu Lulut Sri Yuliani dari Surabaya yang mengembangkan batik mangrove sampai jadi souvernir di Presidensi G20 Indonesia," tuturnya.
"Saya berharap hal semacam ini bisa menjadi best practice semua yang bergerak di sektor mangrove. Ada yang menanam dan ada yang bergerak di sektor hilirisasinya untuk memberikan nilai tambah sehingga ke depan usaha yang dihasilkan tidak hanya dari produk fashion, tetapi ada dari produk makanan dan minuman," paparnya menambahkan.
Lebih lanjut, sinergitas menjaga ekosistem mangrove untuk kepentingan bersama, mulai ekosistem mangrove, ikan, kepiting, udang dan biota lainnya memiliki banyak manfaat untuk masa depan generasi ke generasi harus terus dijaga dan dilestarikan.
"Seperti kata Sunan Kalijogo , Urip iku Urup. Artinya, hidup harus menghidupkan, dimana kita berada harus memberi manfaat bagi sekeliling kita," tandasnya.
Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi mengatakan, konsepnya dulu dari waktu ke waktu menanam mangrove saja, beliau (gubernur) ingin menaikkan value kolaborasi mengkoneksikan dengan sektor yang lain.
"Seperti hari ini disamping hulu hilir, hulunya nanam, hilirnya produk mangrove, dan ada sektor lain seperti pengobatan gratis, edukasi tentang mangrove, kelas staunting," terangnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jatim yang telah berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan. Khususnya atas penyerahan 1.000 bibit tanaman Cemara udang dari Pemprov Jatim kepada Pemkot Surabaya.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Jawa Timur yang menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup khususnya di Kota Surabaya kami sangat berterima kasih," ucap Armuji.
Di akhir acara Gubernur Khofifah juga berkesempatan meninjau pameran yang terdiri dari 12 Stand UKM, edukasi anak terkait pelestarian mangrove, peninjauan stand stunting. Serta layanan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar yang dilakukan oleh IKA Unair.
Sebagai informasi, sebelumnya telah diselenggarakan Festival Mangrove Jatim ke-I di Kabupaten Pasuruan, Festival Mangrove ke-II di Sampang, Festival Mangrove ke-III di Sidoarjo, dan Festival Mangrove ke-IV di Trenggalek. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News