“Kami secara khusus berharap bahwa replikasi PLTS ini bukan hanya dilakukan di pesantren saja. Melainkan bisa dilakukan oleh berbagai macam institusi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ponpes Al-Amien atas komitmen nyata dalam mentransformasikan energi fosil ke energi terbarukan secara konkret,” ujarnya.
Di hadapan santri yang hadir, Khofifah juga turut mengungkapkan pentingnya memberseiringi kerja profesional dan teknokratis dengan berbagai dukungan spritiual. Sebab, beragam capaian prestasi yang dimiliki Jatim merupakan gabungan dari upaya tersebut.
“Bahwa kerja keras kita semua harus diiringi dengan doa dan ikhtiar spiritual. Kami bekerja keras, membangun jejaring tapi juga tidak ketinggalan untuk mengiringi upayanya dengan ihtiar bathin atau spiritual. Mudah-mudahan pertemuan siang ini bisa mendekatkan seluruh pergerakan kita semua. Jadi harapannya ada silaturahmi program diantara kita semua,” pungkasnya.
Saat ini Jawa Timur telah berhasil membangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 53,88 MW. Terdiri dari PLTS Atap sebesar 47,89 MW dan PLTS SHS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik sebesar 5,99 MW berdampak positif terhadap peningkatan Rasio Elektrifikasi Jatim.
Pemprov Jatim melalui Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED), Instruksi Gubernur Jawa Timur Nomor 1/Inst/013/2023 Tentang Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Pada Gedung/Bangunan Di Lingkungan Pemprov Jatim, dan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 671/630/124.5/2022 tentang Implementasi Pemasangan PLTS Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta telah menjadi pijakan dan inisiasi pembangunan akses energi di Jatim berbasis EBT.
Saat ini, di Jatim pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur sebesar 1.408,77 MW dengan capaian Bauran EBT sebesar 9.36 persen lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50 persen.
Sementara itu, dalam laporannya Kadis ESDM Provinsi Jawa Timur Nurkholis menyampaikan bahwa tahun ini Pemprov Jatim membangun PLTS di 25 pondok pesantren. Salah satunya Pondok Pesantren Al Amien Prenduan Sumenep dengan daya sebesar 10.000 watt.
"Ini ibarat sebagai stimulan. Sehingga alumni-alumni Ponpes Al Amien yang tersebar juga bisa ikut beralih pada energi baru terbarukan," katanya.
Selain itu, tahun ini Pemprov Jatim juga memberikan bantuan sambungan listrik gratis terhadap 4.555 rumah. Tak hanya sambungan listrik, bantuan yang diberikan telah termasuk dengan tokennya.
Ke depannya, Pemprov Jatim akan memasifkan pembangunan PLTS baik di ponpes, instansi pemerintah, dan gedung-gedung milik pemerintah. Diharapkan penggunaan PLTS ini bisa menjadi awal baik menuju penggunaan energi ramah lingkungan / clean energy. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News