Lewat Tari Dwimuka Ardhanareswari, Didik Nini Thowok Tegaskan Calonarang Bukan Ratu Jahat

Lewat Tari Dwimuka Ardhanareswari, Didik Nini Thowok Tegaskan Calonarang Bukan Ratu Jahat Tari Dwimuka Ardhanareswari yang dibawakan dengan apik oleh sang maestro tari Didik Nini Thowok. Foto: Ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Selama ini cerita tentang selalu ditampilkan dari sisi jelek dan digambarkan sebagai janda yang jahat. Namun lewat , , maestro tari dari Yogyakarta, mencoba membidik sisi baik dari Ratu atau /Janda Girah tersebut.

Lewat penampilan tari yang digelar di area Pura , Dusun Putuk, Desa Kandangan, Kabupaten Kediri, Sabtu (3/6/2023) malam, sang maestro menampilkan tari karya terbarunya berjudul 'Dwimuka Ardhanareswari'.

Tarian tersebut menggambarkan dualisme dalam diri manusia, seperti baik dan buruk, Uma dan Durga, Yin dan Yang.

Penampilan ini sendiri didukung oleh Pemkab Kediri, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), dan Pura .

Adi Suwignyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, mengatakan Bupati Hanindhito Himawan Pramana sangat mengapresiasi gelaran ini. Menurut Wignyo, ini merupakan kekayaan tutur yang sangat terkenal di Kabupaten Kediri, bahkan mendunia sejak ribuan tahun.

"Pelurusan sejarah seiring berkembangnya zaman juga perlu dilakukan, dan Ratu itu ada sisi baiknya dan milik Kabupaten Kediri. Terbukti saat ini wisatawan-wisatawan dari Bali banyak yang berkunjung ke Kediri, baik di Situs maupun Pura ," katanya.

Sementara itu, mengatakan koreografi ini menggambarkan bahwa / Ratu adalah seorang ratu sakti dengan ilmu Tantra Bhairawa yang pada waktu marah mengeluarkan kesaktiannya yang bisa menghancurkan sekelilingnya.

"Hal inilah yang menyebabkan dianggap sebagai dukun ilmu hitam dan jahat, sehingga tidak tampak sisi baiknya sama sekali. Padahal tidak seperti itu kenyataanya,” kata Didik kepada awak media.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO