SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota KPU Jatim Divisi Sosdiklih dan Parmas, Gogot Cahyo Baskoro, mengatakan bahwa upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pemilu menjadi tanggung jawab bersama.
"Artinya tanggung jawab peningkatan partisipasi masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara. Tapi juga seluruh elemen masyarakat," ujarnya, Rabu (8/2/2023).
BACA JUGA:
- Antusiasme Pendaftar PPK di KPU Surabaya Tinggi, Tembus 525 Orang Sejak 2 Hari Dibuka
- Bawaslu Kota Batu Beberkan Langkah Tangani Politik Uang di Pemilu 2024
- Khofifah Ajak Rajut Kembali Persaudaraan Pascaputusan MK soal Pilpres 2024
- Jamaah Religi Al Fatimah dan Zahrotul Jannah Surabaya Minta Semua Pihak Sebarkan Pesan Damai
Menurut dia, peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui sosialisasi, pendidikan politik, survei/jajak pendapat, hitung cepat, peliputan, pemberitaan, dan publikasi, serta berbagai penelitian dan kajian. Ia menyebut, banyak sekali tantangan dalam menghadapi Pemilu 2024.
"Utamanya hoax dan ujaran kebencian yang bertujuan mendelegitimasi KPU. Untuk itu, KPU sebagai penyelenggara pemilu harus melek digital, utamanya melalui media sosial. Kita punya jajaran Adhoc di bawah, mulai PPK, PPS, Pantarlih, bahkan ke depan terdapat KPPS yang dapat dimanfaatkan dalam mengcounter berbagai isu," paparnya. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News