Gubernur Khofifah Minta Kepala Daerah di Jatim Gerak Cepat Sukseskan Vaksinasi Anak

Gubernur Khofifah Minta Kepala Daerah di Jatim Gerak Cepat Sukseskan Vaksinasi Anak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah pusat melaksanakan kick-off vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Penyelenggaraan tersebut dilaksanakan di Jakarta, Depok, dan Tangerang Selatan. 

Gubernur (), Khofifah Indar Parawansa, meminta agar bupati/wali kota di wilayahnya yang telah memenuhi persyaratan sesuai regulasi Kemenkes dimohon melakukan gerak cepat mensukseskan percepatan vaksinasi bagi anak. Menurut dia, hal ini merupakan bagian dari program maksimalisasi program vaksinasi anak sesuai dengan instruksi presiden untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kalau dulu tahap satu itu SDM kesehatan, kelompok lansia dan pelayanan publik, lalu remaja kategori usia 12 hingga 17, saat ini kita maksimalkan vaksinasi untuk anak. Hal ini merupakan bagian dari ikhtiar, dan saya berharap ini diluaskan ke sekolah-sekolah," ujarnya di sela-sela Kunjungan Kerja di Kota Kediri, Selasa (14/12).

Ia menuturkan, akan terus mendorong percepatan vaksinasi kategori anak guna menciptakan kekebalan komunal (herd immunity) di wilayah setempat. Khofifah berharap, dengan vaksinasi yang sebelumnya telah berjalan bagi tenaga pengajar dan remaja l, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) berkesempatan besar bisa segera dilaksanakan serentak.

"Saya tahu anak-anak atau siswa lebih senang pembelajaran tatap muka. Semoga segera digelar meski bertahap dan terbatas. Karena itu ayo vaksin dan selalu terapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Mantan menteri sosial itu juga berpesan kepada para orang tua agar menyiapkan putra-putri mereka untuk mendapatkan vaksinasi. Khofifah menilai, hal itu penting dilakukan karena ada beberapa persyaratan khusus dan beberapa kriteria bagi anak-anak yang belum bisa mendapatkan vaksin.

Sejumlah kriteria itu adalah defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit sindrom gullian barre, mielitis transversa, dan acute demyelinating encephalomyelitis. Selain itu, vaksinasi juga tidak diperkenankan bagi anak yang menderita kanker dan sedang menjalani kemoterapi/radioterapi, anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat, anak yang sedang mengalami demam 37,50 C atau lebih, serta anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan.

Untuk anak yang belum bisa mendapatkan vaksin yakni anak yang sedang dalam masa pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan, memiliki hipertensi dan diabetes melitus dan penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali.

"Nantinya akan ditunda. Bagi orang tua kalau sudah ada informasi jika dari kabupaten/kota masing-masing melakukan vaksinasi agar segera mendaftarkan anaknya. Ini harus kita lakukan untuk mempercepat vaksinasi anak di ," kata Khofifah.

Ia pun mengimbau kepada anak-anak agar tetap menerapkan protokol kesehatan setelah disuntik vaksin Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina, itu.

"Tetap memakai masker dengan benar, jaga jarak, tidak berkerumun, tidak bepergian bila tidak penting. Efek samping biasa terjadi," ungkapnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO