Mbah Semi sedang membenahi posisi dagangannya.
KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Sabtu (11/12/2021) sore, hujan turun dengan derasnya mengguyur sepanjang Jalan Pahlawan Street Center (PSC). Di tepi jalan, tampak seorang perempuan tua sedang duduk.
Sosok itu bernama Semi (85) atau sering disebut Mbah Semi, seorang penjual mi goreng bungkus warga Kelurahan Josenan. Ia setiap hari menunggu dagangannya di pojok luar salah satu mal yang berdiri di PSC.
Saat ditanya BANGSAONLINE.com tentang dagangannya, ia mengaku mengambil dan setor hasil jualan setiap harinya.
"Niki kula setor saben dinten nak. Wong sagetipun inggih namung mekaten (Ini saya setor setiap hari. Bisanya ya hanya seperti itu)," ungkapnya dengan pasrah.
Ia menjual mi bungkus daun pisang itu dengan harga Rp 5.000. Dengan harga tersebut, Mbah Semi mengaku masih bisa mengantongi untung, bahkan bisa menabung.
"Alhamdulillah, kula mbetho 100 bungkus saben dinten saget telas. Dados taksih wonten sing saget disisihne (Alhamdulillah, saya bawa 100 bungkus setiap hari bisa habis. Jadi masih ada (uang) yang bisa disisihkan (ditabung)," ucapnya bersyukur.
Namun waktu ditanya tentang keluarga, Mbah Semi menjawabnya dengan terbata-bata sambil memalingkan mukanya. Raut wajah sedihnya sangat kentara. Tidak tahu apa yang sangat berat dirasakannya.
"Yoga kula wonten lima nak. Nanging sedaya kesah. Kantun setunggal engkang wonten Madiun. (Anak saya ada lima. Tapi semua pergi. Tinggal satu yang ada di Madiun," pungkasnya.
Memang sangat terlihat bahwa kebanyakan pembelinya adalah karyawan ataupun pengunjung yang datang ke mal tersebut. Dan salah satu pengunjung yang telah membeli dagangan Mbah Semi sangat mengacungkan jempol atas rasa dari mi yang dimakannya
"Sangat enak mas mi-nya. Apa lagi pas lagi hujan begini, tambah mantap," terang Dian, salah satu pembeli dagangan Mbah Semi. (dro/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
