GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi I DPRD Gresik terus memberikan atensi terhadap kasus dugaan penganiayaan 2 bocah di Panti Asuhan Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
Komisi I sudah meminta kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Gresik untuk terus melakukan pendampingan advokasi, lantaran kasus tersebut sudah ditangani Polres Gresik.
BACA JUGA:
- Bupati Gresik Salurkan Santunan dari Baznas untuk 1.000 Anak Yatim
- Ramadhan 1444 H, Pemdes Tanggulrejo Gresik Bantu Anak Yatim dan Dhuafa
- Polres Gresik Tangkap Kepala MTs yang Pukul 15 Murid, Terancam 3,5 Tahun Penjara
- Kepala MTs di Gresik yang Pukuli 15 Siswa Dipecat, Siswa Diberi Pendampingan Psikolog
"Saya sudah datang ke P2TP2A. Saya minta agar lakukan pendampingan advokasi," ucap Wakil Ketua Komisi I DPRD Gresik Syaikhu Busiri, didampingi Kamjawiyono saat memberikan keterangan pers, Senin (23/8/2021).
Dikatakan, P2TP2A sudah mendampingi kedua korban. Bahkan, ikut mendampingi kedua korban saat berada di kantor polisi.
"Jadi, terkait dengan laporan kedua bocah ke Polres Gresik, saya bersyukur mereka menangani. Artinya ada langkah proaktif. Langkah yang perlu kita tekankan, P2TP2A berkewajiban memberikan perlindungan kepada anak. Ini yang paling penting, karena dampak kekerasan paling bisa berlanjut sampai masa depannya," paparnya.
"Karena itu, P2TP2A wajib mendampingi. Baik itu advokasi anak berhadapan dengan hukum, melindungi melalui proses hukum. Juga memberikan pemulihan psikologi. Jangan sampai ada kasus psikologis berkepanjangan dari kasus ini," sambung Anggota Fraksi PKB tersebut.