Gelar Tiga Kali HSN, Kiai Asep: Karena Fatwa Hadratussyaikh Terjadi Pertempuran Heroik

Gelar Tiga Kali HSN, Kiai Asep: Karena Fatwa Hadratussyaikh Terjadi Pertempuran Heroik Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. hormat bendera dalam acara peringatan Hari Sanri Nasional (HSN) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Jumat (23/10/2020) sore. foto: MMA/bangsaonline.com

Dalam acara yang digelar di lapangan PP Amanatul Ummah itu, Kiai Asep minta maaf karena peringatan HSN ini tidak digelar pada tanggal 22 Oktober. “Saya kemarin mimpin acara Hari Santri di Luwimunding Majalengka Jawa Barat,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Kiai Asep memang memiliki pondok pesantren di berbagai tempat dan puluhan ribu santri. Kiai Asep selain pendiri dan pengasuh Pondok Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet Mojokerto, juga pengasuh pondok pesantren di kampung halamannya di Luwimunding Majalengka Jawa Barat. Bahkan di Pacet, Kiai Asep juga mengelola beberapa pondok pesantren dan lembaga pendidikan, di samping Amanatul Ummah sendiri. Di antaranya, Hikmatul Ummah yang santrinya digratiskan dari semua biaya, termasuk SPP, makan, dan antarjemput. Karena itu Kiai Asep harus membagi waktu dalam memperingati HSN.

Otomatis ia memperingati HSN di tiga tempat. “Tahun depan saya akan atur waktunya sehingga saya bisa mengadakan acara peringatan Hari Santri pada tangal 22 di sini (Amantul Ummah Pacet),” kata Kiai Asep yang dikenal sebagai ulama miliarder tapi dermawan.

Peringatan HSN di PP Amanatul Pacet dibagi dua. Peringatan HSN pada pagi hari diikuti para santri Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengan Atas (SMA), sedang sore hari diikuti para santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Maklum, Kiai Asep memiliki sekitar 10 ribu santri.

Dalam peringatan HSN, PP Amanatul Ummah melibatkan banyak personel TNI dan kepolisian. Termasuk pembinaan para santri dalam pelaksanaan upacara. Bahkan yang bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Danramil 0815/16 Pacet Kpt Inf Heru Widodo Cahyono Putro.

Dalam sambutannya, Heru Widodo menegaskan bahwa jasa santri dan kiai atau ulama sangat besar terhadap bangsa Indonesia. “Tanpa pengorbanan dan perjuangan santri dan ulama mungkin Indonesia tak bisa bersatu seperti sekarang. Karena itu tidak salah jika pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional,” katanya. (MMA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO