Banyak Fosil di Sekitar Pengeboran Migas Bojonegoro

BOJONEGORO (bangsaonline) - Melimpahnya kekayaan alam berupa minyak dan gas bumi (migas) yang terkandung didalam perut bumi di ternyata tidak lepas dari banyaknya fosil yang ditemukan di sekitar pemboran Migas. 

Terbukti, sejak mulai beraktifitasnya proyek raksasa di Kota Ledre itu telah ditemukan beberapa fosil purbakala. Sehingga, hal itu menarik perhatian bagi para mafia benda kuno untuk diperjual belikan.

Menurut Kepala Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten , Suyanto, jika keberadaan mafia benda kuno tersebut memang banyak berkeliaran di Kabupaten , keberadaannya pun hingga kini sulit terdeteksi. "Memang dilapangan masih sulit untuk mengawasi penjualan bebas temuan fosil di Kabupaten karena adanya makelar benda kuno ini,” ujarnya, Kamis (18/12/2014).

Namun, kata dia, untuk meminimalisir adanya penjualan fosil secara bebas serta melakukan penyadaran terhadap masyarakat, pihaknya mengaku telah membentuk Tim Pendaftaran dan Tim Verifikasi Cagar Budaya. Sebab, benda-benda cagar budaya tersebut termasuk dilindungi oleh negara.
Suyanto mengatakan, dengan adanya Undang-undang nomor 10 tahun 2011 bahwa benda cagar budaya telah dilindungi oleh negara. Sehingga masyarakat jika telah ditemukan benda kuno harus diserahkan kepada pemerintah.
"Namun masyarakat banyak yang belum menyadari hal itu. Untuk melakukan verifikasi dan mengawasi maka dibentuklah tim itu,” terangnya.

Dia menegaskan, jika ditemukan mafia benda purba dan cagar budaya ini maka akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang ada. Rata-rata benda-benda tersebut dijual kepada kolektor luar negeri melalui makelar-makelar dengan harga cukup rendah."Bahkan ada yang sebelumnya mengatasnamankan dari Tim Sangiran untuk melakukan penggalian fosil (ekskavasi),” tandasnya.

Secara temuan fosil maupun benda purba lainnya, lanjut dia, di Kabupaten terbilang cukup tinggi. Bahkan, setiap hari ada laporan secara tertulis maupun lisan dari masyarakat dengan adanya temuan fosil dan cagar budaya di

"Kita berharap dari masyarakat jika ada yang menemukan fosil maupun benda cagar budaya agar melaporkan ke Pemerintah. Agar tidak hilang sejarah ,” harapnya.

Temuan-temuan fosil yang dilaporkan misalnya, tulang rangka ikan paus di daerah Temayang, gading gajah, kerangka purba di sekitar Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kalitidu. Temuan-temuan ini, lanjut dia, nantinya akan ditembuskan ke Bupati untuk melakukan rekomendasi dilakukannya ekskavasi.

"Banyak ditemukan fosil-fosil hewan di , serta manusia purbakala. Sehingga Pemkab akan merekomendasikan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan ekskavasi dan penelitian lebih lanjut,” terangnya.
Selain sebagai pendataan cagar budaya, hasil temuan-temuan ini nantinya akan dipajang didalam museum baru yang akan segera dibangun. "Nanti juga untuk persiapan menyongsong museum dan gedung budaya dan industri ekonomi kreatif,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO