Dalam kesempatan ini, Abu juga berpesan agar bidan-bidan Kota Kediri melayani masyarakat dengan baik. Karena saat ini masyarakat memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pelayanan di Kota Kediri.
"Saat ini masyarakat complainnya tidak lagi di kotak saran. Tapi menulis di sosial media. Untuk itu kita harus kerja cerdas, profesional dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Jawa Timur, Tris. IBI harus memberikan pelayanan yang maksimal. Selain itu, IBI sebagai mitra dari pemerintah harus turut serta dalam menekan AKI, AKB, dan Stunting. Apalagi saat ini AKI dan AKB masih menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan.
"Nanti akan dilakukan pemilihan pengurus IBI. Untuk itu pilihlah pengurus yang dapat menjalankan program-program IBI dan pemerintah," ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima, Ketua IBI Kota Kediri Sismiarti, perwakilan IBI cabang Kabupaten Kediri, cabang Tulungagung, cabang Nganjuk, cabang Kota Blitar, cabang Kabupaten Blitar, dan cabang Trenggalek, dan seluruh mitra kerja IBI.
Musyawarah IBI itu sendiri merupakan musyawarah yang ke-17 dari 38 cabang kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dalam musyawarah ini juga diisi seminar dengan narasumber dr. Sulung Mahardika, Sp.OG. Serta pemilihan anggota dan pengurus baru untuk periode 2018-2023. (kdr1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News