KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Sudah tiga tahun ini, di pintu masuk dan keluar Pasar Induk Gadang selalu terjadi kemacetan akibat keberadaan bus dan angkot yang ngetem sembarangan untuk menunggu penumpang.
Ketua Paguyuban angkutan daerah jurusan Donomulyo - Malang, Yanuar Piko tak menampik banyaknya angkot yang ngetem di Pasar Induk Gadang. Ia mengatakan, hal itu disebabkan sepinya Terminal Hamid Rusdi.
BACA JUGA:
- Soal Kemacetan di PIG, Dindag: Dishub Harus Koordinasi dengan Banyak Pihak untuk Penertiban
- Dishub Kewalahan Tertibkan Sopir Angkutan Umum yang Ngetem Sembarangan
- Ada Mafia Lahan di Terminal, Ternyata Kios-kios Dikuasai Secara Ilegal
- 80% Angkutan Mudik Tak Laik, Bus di Terminal Arjosari Malang 'Menghilang' saat Dirazia
Menurut ia, sepinya terminal karena Dishub kurang serius mengoptimalkan terminal Hamid Rusdi. “Penanganan terminal bayangan tidak secara getol dan serius. Petugas tidak melakukan penghalauan bus dan angkot yang ngetem sembarangan. Jika pun ada penghalauan, sifatnya hanya sesaat. Sehingga yang terjadi adalah kucing-kucingan antara petugas Dishub dan sopir bus maupun angkot,” cetus Piko, Minggu (08/12).
“Sopir yang masuk ke terminal bukan cari penumpang, melainkan buat istirahat. Sebab, gak ada penumpangnya,” beber Piko,
Dari sisi ekonomi, Terminal Hamid Rusdi juga mati suri. “Dua pedagang di dalam sini, sekadar melayani segelintir sopir yang istirahat. Kami pun sampai turun ke jalan melakukan aksi demo beberapa kali terkait hal ini. Tapi ya gitu, tetap saja, gak ada tindaklanjut dari Dishub,” imbuhnya.
Pantauan BANGSAONLINE.com tiga hari ini, terminal Hamid Rusdi memang sepi, bahkan nihil penumpang.