Rumah Penerima Bantuan PKH di Pamekasan akan Ditempeli Label Tulisan Keluarga Miskin

Rumah Penerima Bantuan PKH di Pamekasan akan Ditempeli Label Tulisan Keluarga Miskin Salah satu contoh label yang akan ditempel ke rumah KPM PKH.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Mulai tahun depan, Dinas Sosial (Sosial) Kabupaten Pamekasan, Madura, akan memasang label pada rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan ().

Menurut Koordinator Kabupaten Pamekasan Lukman Hakim, pemasangan label tersebut merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa penerima , khususnya di Pamekasan, benar-benar keluarga kurang mampu atau miskin.

"Pemasangan label itu dalam perencanaan, insyaallah selambat-lambatnya tahun 2020," kata Lukman Hakim, Ahad (01/12/19).

Menurut Lukman, berdarsarkan survei yang dilakukannya, saat ini masih banyak ditemukan KPM yang jika diukur secara strata sosial masih mampu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tapi karena kesadaran yang masih minim, akhirnya mereka tetap bertahan dan enggan mundur sebagai peserta .

"Barangkali dengan solusi memberikan label di masing-masing rumah para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu ada kesadaran," harapnya.

Lebih lanjut, Lukman memastikan, tujuan pemasangan label ini tidak mengarah ke hal yang negatif. Karena itu, ia meminta agar tidak disalah-artikan. "Diberlakukannya pemasangan label ini, paling tidak masyarakat secara umum atau pun publik bisa tahu, siapa di antara masyarakat Pamekasan yang mendapatkan . Serta diharapkan adanya kesadaran dari masyarakat yang menerima , jika sekiranya sudah mampu untuk segera melapor kepada pendamping," urainya.

"Kalau ini nanti terealisasi, jadi masyarakat bisa melihat secara langsung siapa masyarakat Pamekasan yang menerima melalui label-label yang tertempel di dinding rumah para penerima itu," ujarnya.

Bahkan, lanjut Lukman, tidak hanya rumah penerima bantuan saja yang akan ditempeli label itu, kemungkinan rumah masyarakat penerima Bantuan Pangan Non Tunai () juga akan ditempeli label tulisan.

"Nanti terkait isi atau narasi tulisan label ini yang masih akan kami diskusikan dulu dengan Bupati Pamekasan," ucapnya.

"Karena dikhawatirkan jika tulisannya terlalu ekstrem, masyarakat tidak akan menerima atau keberatan untuk rumahnya ditempeli label. Maka ini perlu redaksi tulisan harus dipikirkan bersama dengan matang agar sesuai dengan harapan masyarakat," pungkasnya. (yen/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO