Gelar Deklarasi, Ratusan Mahasiswa IAIN Jember Tolak Aksi 'People Power' 22 Mei Besok

Gelar Deklarasi, Ratusan Mahasiswa IAIN Jember Tolak Aksi Para mahasiswa IAIN Jember saat deklarasi menolak aksi People Power.

JEMBER, BANGSAONLINE.com – Rencana aksi 22 Mei besok yang disebut sebagai ‘People Power’ mendapat penolakan dari ratusan mahasiswa IAIN Jember. Penolakan aksi yang akan dipusatkan di Ibu Kota Jakarta itu ditegaskan dalam deklarasi yang dilakukan pada Senin malam (20/5) kemarin.

“Tadi malam memang ada deklarasi dari ratusan mahasiswa IAIN Jember, yang menolak dengan adanya aksi people power itu,” kata Ketua Senat Mahasiswa IAIN Jember, Abdur Rosid saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (21/5).

Rosid mengatakan, ada 4 poin yang dibacakan dalam deklarasi tersebut. “Gerakan people power yang selama ini didengungkan, hanya merupakan gerakan provokasi politis yang inkonstitusional. Kita kan tahu siapa yang selama ini mendengungkan ajakan tersebut, dan jelas ini faktor politisi, bukan murni karena persoalan besar,” tegasnya.

Untuk itu, dirinya bersama seluruh Mahasiswa IAIN Jember, menolak segala bentuk provokasi serta ajakan, untuk ikut serta dalam aksi yang disebut sebagai gerakan people power tersebut. “Jelas kami menolak, karena sekali lagi ini politis, jadi ada kepentingan pihak tertentu di belakangnya,” tambahnya.

Lanjut Rosid, mahasiswa IAIN Jember juga akan mendukung segala bentuk usaha rekonsiliasi dan perdamaian, untuk menjaga harmoni dan persatuan bangsa Indonesia. “Jadi, ayo kami mengimbau kepada seluruh elit politik, untuk menghentikan kegaduhan ini. Ada persoalan yang lebih besar yang harus dikedepankan oleh seluruh pihak, yakni persatuan bangsa,” terangnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IAIN Jember, Hefni Zein, mendukung deklarasi yang telah dilakukan oleh mahasiswanya tersebut. “Saya kira apa yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut tentu sangat positif, karena saat ini yang lebih penting dari people power adalah soft power atau kekuatan kelembutan,” katanya.

Kekuatan kelembutan yang dimaksud, kata Hefni, adalah bagaimana kemudian saling mengasihi sesama. “Apalagi ini bulan Ramadan, bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Saya kira gerakan people power bukan lagi eranya, kalau memang ada yang kurang puas dengan hasil pemilu, sudah ada jalur yang konstitusional, ada Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi,” tambah Hefni.

Pada kesempatan tersebut, Hefni juga memastikan, jika tidak ada civitas akademika IAIN Jember yang ikut serta dalam aksi people power. “Sudah kami berikan imbauan, agar tidak ikut gerakan tersebut,” pungkasnya. (yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO