Warga Sekapuk Tolak Pemindahan Puskesmas ke Desa Bolo

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rencana Pemkab Gresik memindah Puskesmas Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah ke Desa Bolo ditolak sejumlah warga Sekapuk. Mereka beralasan, Puskesmas yang puluhan tahun berdiri itu sudah menjadi rujukan masyarakat untuk berobat.

"Puskesmas tidak pernah bikin ulah, tidak berpolusi. Puskesmas mengajari warga sadar gizi dan pentingnya lingkungan yang sehat, kok malah mau dipindahkan," ungkap Rif'atul Mubarokah salah satu warga kepada wartawan, Kamis (25/4).

Hal senada disampaikan Tokoh Masyarakat setempat, H Kahar. Ia mempertanyakan alasan Pemkab Gresik memindah Puskesmas Sekapuk ke Desa Bolo.

Sebab, Puskesmas yang dibangun pada 1979 itu telah sukses merubah budaya masyarakat Sekapuk yang sebelumnya lebih percaya terhadap dukun untuk urusan kesehatan, maupun persalinan. "Amat sayang jika saat ini dengan tingginya kesadaran warga dengan urusan kesehatan malah mau dipindahkan," katanya.

Selain itu, lanjut Kahar, puskesmas tersebut juga sudah banyak menuai prestasi. "Pada intinya kami keberatan jika benar-benar dipindah," ungkap pria yang pernah menjabat LKMD era 70-an ini.

Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengakui pihaknya menerima banyak masukan warga yang intinya menolak pemindahan puskesmas. Dia juga mempertanyakan alasan Pemkab hendak memindah puskesmas tersebut.

Pasalnya, di Sekapuk banyak kawasan tambang yang setiap hari mengeluarkan debu, sehingga warga rentan dengan risiko penyakit, utamanya ISPA. "Kami tentu berharap tidak jadi dipindah. Karena puskesmas tersebut sangat penting untuk kami," jelasnya.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan Gresik drg Hari Tutik Rahayu mengungkapkan jika pemindahan Puskesmas Sekapuk dilakukan karena lahannya akan dialih-fungsikan. Sedangkan pembangunan puskesmas yang baru nantinya akan berlokasi di Desa Bolo. Pembangunan itu akan dimulai tahun 2019 ini.

Ditanya alih fungsi lahan Puskesmas Sekapuk, Hari Tutik mengaku belum mengetahui detailnya. "Tapi rencananya akan digunakan untuk hortikultura," ungkapnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News