SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan coblosan Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Di Kabupaten Sidoarjo tercatat lembaga pemantau independen atau non-pemerintah yang siap mengawal jalannya proses pesta demokrasi tersebut.
Sekitar 350 Anggota Pemantau Pemilu Independent PMII (PPIP) mengikuti Giat Bimtek pembekalan terhadap pemantau Pemilu dan Deklarasi Gerakan Pantau dan Laporkan Politik Uang yang diselenggarakan di Gedung Tenis Indoor Sidoarjo, Minggu (14/4).
Partisipasi lembaga pemantau pemilu disambut gembira Bawaslu Sidoarjo, termasuk Pemantau Pemilu Independent PMII (PPIP) yang diketuai oleh Haidar Wahyu. Menurut Haidar, pemantauan dan pengawasan pemilu tak hanya menjadi tugas Bawaslu, tapi juga masyarakat.
Kendati demikian, Haidar meminta lembaga pemantau itu harus bersikap profesional, netral, independen, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat. Haidar juga meminta agar lembaga pemantau berkomitmen mengawasi setiap Tahapan Pemilu terkhusus memaksimalkan pemantauan pada proses Pungut dan Penghitungan Suara serta Money Politik.
"Kami bahkan sudah mulai bekerja sejak masa kampanye beberapa waktu lalu dan memantau dan menginventarisir adanya dugaan politik uang pelanggaran pemilu," terangnya.
Lembaga pemantau pemilu yang ingin mengawasi pelaksanaan pemilu wajib memenuhi berbagai syarat, seperti berbadan hukum, memiliki sumber pendanaan yang jelas, profil organisasi dan penanggungjawab, mengantongi surat pengesahan dari pemerintah, dan harus independen serta netral.
Turut Hadir Nanang Haromin, S.Sos, Divisi Hukum KPUD Sidoarjo, dan Haidar Munjid Ketua Bawaslu Sidoarjo yang juga mantan aktivis Ketua Cabang PMII Sidoarjo. Ia menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut untuk mengisi pengetahuan pemantauan anggota Pemantau PPIP.
