​Tafsir Al-Isra 7: Syetan, Informan Wong Kafir

​Tafsir Al-Isra 7: Syetan, Informan Wong Kafir Ilustrasi. Foto: islamidia.com

Yahya A.S., putra Zakariya A.S. sebagai pewaris nabi meneruskan dakwah sang ayah. Dakwah Yahya A.S. lebih tegas dan berani selaras dengan jiwa mudanya. Hal itu makin membuat geram bangsa Israel. Akhirnya Yahya A.S. dibunuh juga dengan cara yang sangat sadis.

Dikisahkan, Yahya A.S. merasa nyawanya terancam oleh para penjahat. Hal itu sangat beralasan karena beberapa pengikut setianya juga mengalami penyiksaan dan pembunuhan. Dalam keadaan sangat terdesak, Yahya A.S. berhasil lolos dan sembunyi di dalam tubuh pohon besar, di mana ada rongga di dalamnya akibat keropos dan ketuaaan. Rongga itu ke dalam, sempit dan pres hanya cukup satu bodi manusia. Praktis dan tidak ketahuan dari luar. Sangat aman untuk sementara.

Tapi ada Iblis yang menjelma kakek tua memberi tahu para panjahat yang sedang mencari, bahwa Yahya sedang bersembunyi di dalamnya. Rongga diblok dan pohon digergaji, dipotong bersamaan jasad nabi mulia, Yahya A.S. Jadi, dalam kisah dakwah nabi-nabi, tercatat setidaknya dua kali Iblis menjelma menjadi manusia dan menginformasikan rahasia berharga untuk orang-orang kafir jahat.

Pertama, terjadi pada zaman nabi Ibrahim A.S.. Ibrahim muda dengan beraninya masuk ke hall tempat pemujaan kerajaan yang penuh patung sesembahan. Berhala-berhala itu dihancurkan, kecuali satu patung yang terbesar. Raja dan para pejabat istana marah besar. Meski semua jajaran kepolisian dan intelejen negara dikerahkan, tidak membuahkan hasil.

Iblis tidak membiarkan kroninya gagal memburu pelaku, lalu si terkutuk itu menjelma menjadi kakek tua dan memberi tahu, bahwa pemuda Ibrahim pelakunya. Ibrahim ditangkap kemudian dihukum. Dan peristiwa kedua menimpa nabi Yahya A.S. ini. Bedanya, Ibrahim A.S. diselamatkan Allah SWT, meski dibakar, dia aman dan nyaman-nyaman saja. Sedangkan nabi Yahya A.S. memenuhi ajalnya.

Begitulah, yang namanya musuh nabi, musuh umat Islam itu tidak dari satu arah. Bisa dibayangkan, Iblis yang tergolong makhluq gaib dan tak terlihat, memaksakan diri menjelma menjadi manusia tua dan memberi bantuan sangat besar kepada kroninya dalam menjahati nabi. Kini Iblisnya berganti dengan bentuk lain, menjahati umat Islam. Al-Qur'an menuturkan, bahwa syetan itu kadang berupa jin (syayathin al-jinn) dan kadang berupa manusia (syayathin al-ins). Karena hanya disebut jenisnya saja secara umum, tanpa identitas suku, pangkat maupun agama, maka syetan musuh umat Islam bisa dari umat Islam sendiri. 

Sumber: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO