LONDON(BangsaOnline) Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dikabarkan menjadi calon pembeli favorite hotel bintang-lima Grosvenor House Hotel di London serta The Plaza dan Dream Hotel di New York.
Rencana pembelian tiga hotel ini memicu kemarahan para aktivis hak kaum homo, karena Sultan Brunei dianggap anti-homoseksual, tulis koran Inggris Daily Mail, Minggu (17/8/2014).
BACA JUGA:
- Ketahuan Merokok Didenda Rp 3,6 Juta, Jual Rokok Didenda Rp 700 Juta, Catatan dari Brunei
- Negeri Damai, Kekayaan Sultan Rp 408 Triliun, Tak Ada Bunyi Klakson, Catatan dari Brunei
- Penghafal Al-Quran Dapat Insentif Rp11 Juta Tiap Bulan, Catatan BANGSAONLINE dari Brunei Darussalam
- Gaji Dosen Terendah Rp 50 Juta, Guru Ngaji Rp 30 Juta, Catatan dari Brunei Darussalam (3)
Sultan Bolkiah sudah menanda tangani perjanjian awal pembelian tiga hotel tersebut. Sedangkan kaum homo tahu Sultan kaya raya ini pernah berucap, “kaum homo seharusnya dihujani batu saja sampai mati.”
Sultan Bolkiah, yang juga memiliki the Beverly Hills Hotel, diserang orang karena menerapkan Syariah (hukum Islam) secara ketat di negaranya. Hukum Syariah di Brunei menghukum mereka yang diketahui berzinah, melakukan aborsi dan berhubungan dengan sesama jenis (homoseks dan lesbian).
Jika akhirnya penjualan ketiga hotel bernilai US$ 2,2 miliar itu disepakati, maka Sultan Bolkiah harus menggandeng dua investor lainnya yang sudah memiliki saham pada properti tersebut, tu;is New York Post.
Sultan bermaksud menjadi pemegang saham pengendali, tapi tak mau berpartisipasi dalam pengoperasi hotel-hotel mewah tersebut.
Brunei mempraktekkan Islam yang relatif lebih ketat dibanding para tetangganya di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia.
Hampir 70 persen populasi Brunei adalah keturunan Melayu yang menganut Islam, sementara 15 persen adalah warga etnis China yang non-Muslim, diikuti oleh penduduk asli dan kelompok-kelompok lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
