TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Puluhan perwakilan perangkat desa yang berasal dari tiga kecamatan yakni Munjungan, Panggul, dan Watulimo mendatangi gedung DPRD Trenggalek. Kedatangan mereka ke gedung DPRD karena dipicu oleh adanya informasi bahwa anggaran untuk pembangunan ruas jalan penghubung antar 3 kecamatan tersebut, yang semula direncanakan Rp 40 miliar, akhirnya dipangkas menjadi Rp 1 miliar.
Kedatangan mereka diterima oleh salah satu unsur pimpinan DPRD Guswanto, Komisi III Bidang Pembangunan, anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan 3, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
BACA JUGA:
- Ketua Komisi III DPRD Trenggalek: Idealnya 1 Tahun Butuh Rp50 M untuk Tangani Kerusakan Jalan
- Bupati: Kondisi Kerusakan Jalan di Trenggalek Tak Beda Jauh dengan Kabupaten Lain
- Hindari Pengerjaan Proyek Asal-asalan, Pengamat Konstruksi Minta Pengawasan Diperketat
- Titik Kerusakan Jalan di Jalur Ngampon-Bendo Bertambah
Dalam kesempatan tersebut, langsung digelar rapat dengar pendapat untuk membahasnya.
Puryono, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) kabupaten Trenggalek yang sekaligus Kepala Desa Karangturi, Kecamatan Munjungan, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rekan-rekan untuk mempertanyakan pemangkasan anggaran pembangunan ruas jalan di tiga kecamatan.
"Dalam kesempatan tatap muka ini, kami ingin mendengar penjelasan secara langsung baik dari dewan maupun dari OPD terkait," kata Puryono dalam rapat dengar pendapat di ruang aula gedung DPRD Trenggalek, Senin (21/11).
Menurut Puryono, ruas jalan penghubung antar tiga kecamatan tersebut, selama hampir 19 tahun tak pernah tersentuh oleh pembangunan, baik itu pembangunan berupa perbaikan jalan maupun peningkatan jalan. Selama kurun waktu belasan tahun, jalur tersebut kondisinya sangat parah dan tidak bisa dilalui, padahal di satu sisi jalur tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat tiga kecamatan.