Tiap Tahun, 50 Ribu Lebih Lulusan SLTA di Gresik Menambah Jumlah Pengangguran

Tiap Tahun, 50 Ribu Lebih Lulusan SLTA di Gresik Menambah Jumlah Pengangguran Lulusan SLTA merayakan kelulusan sebelum mereka memutuskan kuliah, kerja atau nganggur. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Gresik selama ini ternyata belum melakukan antisipasi lonjakan jumlah angka pengangguran dampak dari anak-anak lulusan SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) setiap tahunnya secara maksimal. Padahal, jumlahnya tidak sedikit. Mencapai 50 ribu lebih setiap tahunnya.

Mereka mayoritas tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yakni kuliah di PT (Perguruan Tinggi), karena terbentur biaya. Terlebih, mereka dari kalangan hawa (perempuan). Dampaknya, mereka nganggur. Ada yang memutuskan menikah. Juga ada yang memutuskan mengadu nasib merantau ke luar Gresik.

Kondisi seperti ini dibenarkan oleh Kepala Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Pemkab Gresik, Mulyanto, SH. Kepada Bangsaonline.com, Mulyanto membenarkan, pihaknya atau SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait selama ini belum ada langkah kongkrit untuk mengantisipasi lonjakan angka pengangguran pascalulusan SLTA.

"Memang banar kami akui. Setiap tahunnya, di Kabupaten Gresik lebih dari 50 ribu lulusan SLTA. Banyak dari mereka tidak bisa melanjutkan kuliah karena terbentur biaya," kata Mulyanto.

Dijelaskan Mulyanto, selama ini pihaknya belum ada koordinasi dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait seperti Dispendik (Dinas Pendidikan) untuk mendata berapa jumlah lulusan SLTA yang melanjutkan kuliah atau tidak.

"Sehingga, bisa dideteksi berapa yang nganggur akibat tidak bisa melanjutkan kuliah," ujar mantan Asisten I Setda Gresik ini.

Mulyanto juga mengakui selama ini pihaknya belum pernah melakukan langkah jemput bola untuk mendata jumlah penggangguran pasif (diam dan tidak cari kerja) yang tersebar desa-desa yang tersebar di Kabupaten Gresik. Sehingga, hingga sekarang belum bisa diketahui secara pasti jumlah pengangguran di 300 lebih desa dan kelurahan se Kabupaten Gresik.

Makanya, ke depannya pihaknya akan mendiskusikan penanganan pengangangguran tersebut dengan Bupati dan SKPD terkait. "Kami akan matur ke Pak Bupati (Sambari) untuk mendiskusikan masalah tersebut," tegasnya.

Mengacu data dari BPS (Badan Pusat Statistik) per tahun 2014, bahwa jumlah pengangguran di Kabupaten Gresik masih kisaran 26 ribu lebih atau 4,5 persen. Disnakertras Pemkab Gresik sendiri setiap tahunnya mengklaim bisa mengurangi angka pengangguran aktif antara 3.000-3.500 orang.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO