SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Menjelang natal dan tahun baru, harga daging sapi dan daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sumenep meroket. Seperti yang terpantau di pasar Anom, Kecamatan Kota, Kamis siang (24/12), kenaikan harga daging tersebut sangat drastis mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. Kenaikan yang terjadi sejak sepekan terakhir ini tentu memberatkan konsumen.
Salah satu pedagang daging sapi, Indah Wati, memaparkan bahwa jika harga jual tidak dinaikkan, maka dirinya mengaku akan mengalami kerugian yang cukup besar.
BACA JUGA:
- Anggota Polres Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat Akibat Selingkuh dan Terlantarkan Keluarga
- 680 Orang di Sumenep Sudah Mendaftar Sebagai PPK
- Tingkatkan Pengunjung, Fauzi Sajikan Seni Budaya dan Musik Milenial di Pasar Bangkal
- Pemkab Sumenep Sediakan Angkutan Balik Gratis Warga Kepulauan Jalur Laut dan Darat
Indah Wati juga mengatakan bahwa kenaikan harga daging ini dipicu oleh permintaan daging dari konsumen yang terus meningkat menjelang natal dan tahun baru ini, sementara stok sangat terbatas.
“Mau bagaimana lagi. Kami harus menaikkan harga jual, karena kami beli sapi juga dengan harga mahal,” ujarnya sambil melayani pelanggan.
Hal senada juga dikatakan pedagang daging ayam, Rusmiyati. Menaikkan harga jual memang harus dilakukan. Karena kalau tidak, penghasilan sehari-harinya akan bermasalah. “Apalagi kami jualan kan memang untuk mencari untung. Jadi wajar jika para pedagang menaikkan harga jual,” akunya.
Sementara salah satu pembeli, Siti Rahmah, mengatakan bahwa naiknya harga daging sapi dan ayam ini cukup memberatkan dirinya. "Kebutuhan pokok yang harus dibeli tidak hanya daging, tapi juga sejumlah komuditas lain yang juga menjadi bagian konsumsi sehari-hari," keluhnya dengan wajah kecut.
Harga-harga ini diperkirakan akan terus melonjak hingga memasuki tahun baru mendatang. (smn2/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News