Wisata Kedung Tumpang Tulungagung, Infrastruktur dan Keamanan masih Minim

Wisata Kedung Tumpang Tulungagung, Infrastruktur dan Keamanan masih Minim EKSOTIK: Pengunjung bermain air di sekitar kolam air asin di Pantai Kedung Tumpang. foto: wisatakan.com

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Lokasi obyek wisata Pantai Kedung Tumpang di Desa Pucanglaban Kecamatan Pucanglaban, yang harus ditempuh dengan medan berat dikeluhkan oleh pengunjung. Para wisatawan menganggap infrastrukturnya tak memadai serta sarana keamanan yang minim.

"Kami tidak berani menyeberangi area pesisir melalui tebing bukit yang berhadapan langsung dengan laut bebas seperti itu, terlalu berbahaya," ujar Sumo Atmaja (50), wisatawan asal Surabaya yang datang bersama rombongan keluarganya, kemarin (14/12) dilansir antara.

Sumo bersama istri, serta tiga kerabatnya yang lainnya sebenarnya sudah sempat berjalan kaki cukup jauh dengan menuruni bukit terjal yang hanya menyediakan alat bantu keamanan sederhana, berupa tambang untuk menjaga keseimbangan.

Namun, ia kaget saat sampai di salah satu sisi Pantai Kedung Tumpang yang 100 persen didominasi batuan karang. Mereka menyadari jalur lintas wisatawan untuk mencapai kolam-kolam air asin alami yang terbentuk di atas tebing, harus menyusuri jalur ekstrem tersebut untuk mencapai titik Kedung Pawon, salah satu area kolam air asin alami yang memiliki pola seperti tapak kaki manusia raksasa.

Pengunjung lain malah tidak melanjutkan perjalanan menuju Kedung Pawonan maupun Kedung Gede atau yang biasa disebut dengan istilah Kolam Bidadari.

"Sayang sekali. Sebenarnya kami berharap bisa sampai ke kolam air asin yang terkenal dan banyak diunggah di media sosial facebook, instagram ataupun lama-laman "online" atau dalam jaringan (daring) itu. Tapi mau bagaimana lagi, kami benar-benar tidak berani," ujar Dewi, pengunjung asal Solo.

Mereka berharap Pemkab Tulungagung segera mengambil langkah terkait sarana jalur dan keselamatan pengunjung di kawasan Pantai Kedung Tumpang.

"Kami akui fasilitas keselamatan di Pantai Tumpang masih minim. Warga sini berharap banyak ada fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah daerah," kata penjaga pantai Kedung Tumpang, Poit Hadi Wijaya.

Selain masalah infrastruktur yang seadanya dan belum tersentuh pembangunan sehingga mempersulit akses masuk wisatawan, kolam-kolam aor asin yang terbentuk di atas tebing atau batuan karang di Pantai Kedung Tumpang memiliki tingkat kerawanan keselamatan bagi pengunjung.

Pasalnya, banyak wisatawan yang berenang di kolam atau bahkan berjalan hingga mendekati bibir tebing yang curam, sementara ombak besar sesekali menghantam batuan karang tersebut hingga membentuk lidah air yang siap menghisap (menarik) tubuh orang di sekitarnya. (tar/rev)

Sumber: antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO