
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah kembali menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) kepada 653 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jatim pada hari kedua pelaksanaan upacara di Gedung Negara Grahadi, Selasa (14/10/2025).
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas pengabdian, loyalitas, dan kedisiplinan ASN dalam menjalankan tugas pemerintahan dan pelayanan publik, dengan masa kerja 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun.
Mayoritas penerima berasal dari sektor kesehatan. Prosesi penyematan dilakukan dalam tiga sesi, pertama 219 ASN, kedua 216 ASN, dan ketiga 218 ASN.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada seluruh penerima.
“Selamat dan terima kasih atas dedikasi, kerja keras, dan profesionalitas Panjenengan semua. Karena kontribusi Panjenengan, Jawa Timur mampu menjadi provinsi terdepan di antara seluruh provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa capaian Jawa Timur di berbagai sektor, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan penguatan SDM, tidak lepas dari peran ASN. Ia mengajak seluruh ASN untuk menjaga dan memperkuat keberhasilan melalui filosofi kerja 'JATIM BISA' (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif).
“Filosofi kerja ini bertujuan menjadikan Jawa Timur sebagai penghubung antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur, dengan semangat agar tidak ada satu pun yang tertinggal atau no one left behind,” tuturnya.
Khofifah juga menyoroti peran strategis Jawa Timur dalam distribusi logistik nasional. Dari 39 jalur tol laut di Indonesia, 21 di antaranya berasal dari Jawa Timur dan melayani 21 provinsi lain.
“Lokomotif pembangunan yang kuat itu adalah Provinsi Jawa Timur, karena punya aparatur sipil negara seperti Panjenengan semua,” ucapnya.
Ia menjelaskan makna dari filosofi 'JATIM BISA': Berdaya berarti memiliki kapasitas luar biasa untuk tumbuh; Inklusif membuka ruang dialog dan interaksi luas; Sinergis menekankan kolaborasi lintas sektor; dan Adaptif mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa kehilangan jati diri.
“Kita punya keberdayaan luar biasa, infrastruktur bagus, SDM hebat. Tapi akhlak dan integritas harus tetap dijaga sebagai fondasi utama,” katanya.
Khofifah juga menegaskan pentingnya intensitas dan kebersamaan antar ASN.
“Kita adalah Jawa Timur dan Jawa Timur adalah kita,” ujarnya, mengerucut pada tema Jatim Tangguh Terus Bertumbuh, tangguh karena telah melewati berbagai ujian, dan tumbuh karena terus beradaptasi dengan perubahan.
“Oleh karena itu saya menyebut Jatim akan naik kelas dan naik kelasnya Jawa Timur adalah sebagai Gerbang Baru Nusantara,” imbuhnya.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada ASN tenaga pendidik dan tenaga medis. Di bidang pendidikan, Khofifah menyoroti sinergi antara Pemprov Jatim dan instansi vertikal, dengan lima dari sebelas SMA unggulan nasional berada di Jawa Timur, yakni SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, dan SMAN 1 Taruna Madani Pasuruan.
“Kita ini menyiapkan generasi emas untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Intinya kita terus lakukan penguatan, kerja keras dan doa meskipun guru-guru di Jatim ini sudah sangat luar biasa,” pujinya.
Di bidang kesehatan, ia mendorong adaptasi terhadap percepatan teknologi kedokteran melalui kemitraan dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri.
“Ini bukti bahwa kita tengah membangun partnership luar biasa. Maka we have to improve,” tuturnya.
“Jadi kalau bisa berdaya, inklusif dan sinergis, itu kebutuhan. Kemudian adaptif terhadap berbagai teknologi kedokteran yang luar biasa,” pungkasnya. (dev/mar)