Kolaborasi Bersama Kemensos, Gubernur Khofifah Optimis Mampu Turunkan Kemiskinan Ekstrem di 2026

Kolaborasi Bersama Kemensos, Gubernur Khofifah Optimis Mampu Turunkan Kemiskinan Ekstrem di 2026 Gubernur Khofifah (tengah) bersama Mensos Saifullah Yusuf (kanan) saat di lokasi Dialog Pilar-pilar Sosial se-Malang Raya, di Universitas Negeri Malang. (Ist)

MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa bersama Kementerian Sosia RI, Pemprov Jatim bersinergi dengan pilar-pilar sosial untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di Jatim.

Hal tersebut disampaikan Khofifah saat menghadiri Dialog Pilar-pilar Sosial se-Malang Raya, bersama Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, di Universitas Negeri Malang (UM), Jumat (2/5/2025).

Menurut Khofifah, penurunan kemiskinan ini merupakan target dari pemprov maupun pusat. Ia menyebut Jatim mewujudkannya melalui Nawa Bhakti Satya yang dituangkan dalam misi Jatim Sejahtera. Ini sejalan dengan Asta Cita ke-6 dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC)/Quick Wins 5.

"Jadi memang ini arahan Pak Presiden Prabowo Subianto agar semua elemen bersinergi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem sampai 0 persen di 2026, dan kemiskinan hingga dibawah 5 persen di 2029. Salah satu langkah yang kita ambil hari ini adalah dengan harmonisasi bersama pilar-pilar sosial demi menyatukan tujuan," ujar Khofifah.

Oleh karena itu, dengan adanya sinergi dengan pilar sosial, Khofifah optimis dapat menurunkan kemiskinan ekstrem di Jatim hinggal nol persen pada tahun 2026.

"Tapi ini tidak akan bisa kita capai jika pilar-pilar sosial kita tidak kita sejahterakan dan kita perhatikan. Karena merekalah yang turun langsung di garda terdepan di lapangan. Maka kalau kata Gus Ipul, ini dimulai dengan membuat pilar-pilar sosial tersenyum dahulu agar mereka bisa membuat orang lain tersenyum," terang Khofifah.

Khofifah menambahkan, pilar-pilar sosial yang ada di Jatim terdiri dari SDM PKH sebanyak 5.262 orang, TKSK sebanyak 666 orang, dan Tagana sebanyak 1.820 orang. Tagana dan TKSK sudah mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang didukung dari APBD Pemprov Jatim.

Sedangkan sumbangsih lain Pemprov Jatim dalam mendukung dan memperkuat pilar-pilar kesejahteraan sosial yaitu dengan memberikan penguatan dengan strategi peningkatan kapasitas, revitalisasi keanggotaan, dan pemenuhan sarana operasional.

Kemudian juga ada pemberian perlindungan kesejahteraan (BPJS-TK) BPJS Kesehatan dan pemberian sertifikasi dan reward, yang diberikan kepada 1.900 orang Tagana, 666 orang TKSK, 6.149 orang Karang Taruna, 5.120 orang PSM, 166 orang Pelopor Perdamaian, 3.125 orang Pendamping PKH yang mendampingi PKH Plus.

Lebih jauh, jumlah dana yang dialokasikan dari APBD untuk mendukung hal tersebut antara lain Tali Asih TKSK selama 12 bulan sebesar Rp3,96 miliar, Tali Asih Tagana selama 12 bulan sebesar Rp5,73 miliar, Honor Pendamping Pasung sebesar Rp720 Juta, Bantuan Transport PKH Plus sebesar Rp12,1 miliar, BPJS TKSK satu tahun sebesar Rp43,15 juta, dan BPJS Tagana selama satu tahun sebesar Rp383,04 juta.