Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota

Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota Saluran air di kawasan Perumahan GKB yang tertutup dengan cor sehingga susah dilakukan pembersihan. Foto: SYUHUD/BO

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banjir yang terjadi di kawasan kota pada awal musim hujan mendapat atensi DPRD .

Wakil Ketua DPRD , Ahmad Nurhamim, meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melakukan mitigasi agar kejadian serupa tak kembali terulang.

Baca Juga: Pasti Berhasil! Tutorial Buat Faktur Pajak Pelunasan Coretax Jika Uang Muka Dibuat di Efaktur 2024

"Kami meminta Pemkab menjadikan bahan evaluasi banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kota di awal musim penghujan tahun ini," ucap Ahmad Nurhamim kepada HARIAN BANGSA, Senin (3/12/2024).

Menurut Anha, sapaan akrabnya, banjir yang terjadi di kawasan kota disebabkan berbagai faktor, antara lain tidak berfungsinya saluran air dengan baik.

Sejumlah titik yang dilanda banjir di antaranya Jalan Samanhudi, sekitar Kecamatan , Desa Roomo dan Desa Sukomulyo, serta kawasan Kota Baru (GKB) Kecamatan Manyar.

Baca Juga: Fasilitasi Gubernur Terkait Ranperda Gresik Sudah Turun, Pemecahan BPPKAD Tinggal Tunggu Waktu

Banjir yang menggenang di wilayah tersebut cukup tinggi, sehingga mengakibatkan banyak kendaraan roda dua yang nekat melintas akhirnya mogok.

Menrutnya, kondisi ini membuat masyarakat mempertanyakan kinerja Pemkab dalam penanganan banjir saat musim hujan.

"Kejadian ini tentu menjadi perhatian DPRD . Sebab, DPRD telah menyetujui alokasi anggaran untuk penanganan kawasan perkotaan," tutur Ketua DPD Golkar ini.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Sabet 8 Penghargaan di IGA 2025

Anha menyebutkan, terjadinya banjir di kawasan kota pada awal musim penghujan menunjukkan tanda-tanda infrastruktur sudah menjadi problematika daerah.

"Banjir di Kota yang banyak menuai respons publik sebagai tanda kalau infrastruktur kita di perkotaan menunjukan sudah menjadi problem daerah," tandasnya.

Untuk itu, pemerintah harus segera malakukan antisipasi. "Jangan sampai 5-10 tahun mendatang Kota tenggelam. Makanya, jauh hari harus dilakukan mitigasi," pinta Anha.

Baca Juga: Tak Kunjung Diperbaiki Sejak 2024, Ruas Jalan yang Rusak di Gresik Jadi Sorotan

(Ahmad Nurhamim)

Ia meminta agar banjir di wilayah kota menjadi atensi Pemkab . Sebab, saat ini Pemkab tengah menggalakkan program smart city (kota cerdas).

"Jika pemerintah menginginkan sebagai smart city, maka semua variabel yang diperlukan harus disiapkan. Mulai kota tidak banjir, pedestrian nyaman digunakan untuk pengguna jalan, dan lainnya. Intinya nyaman untuk orang tinggal, terlebih para tamu seperti wisatawan dan lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Banyak Truk Masuk Kota di Jam Padat, Dishub dan Komisi III DPRD Gresik Sepakati 7 Rekomendasi

Anha mengaku mendapat laporan, bahwa banjir di GKB disebabkan banyak faktor. Antara lain, saluran air di depan perumahan yang tertutup, sehingga susah dibersihkan.

Selain itu, aliran air dari Kawasan Industri (KIG) masuk ke GKB melalui saluran air di Jalan Bali, dan terjadinya penyempitan saluran dan pendangkalan.

"Sehingga, saluran air yang ada tak berfungsi dengan baik," ungkapnya.

Baca Juga: BPPKAD Gresik Dipecah Jadi BPD dan BKAD, Wakil Ketua DPRD Berharap Bisa Kerja Maksimal

Anha juga menyorot banyaknya perumahan baru, namun kurang memperhatikan saluran air yang layak. Serta bangunan liar di atas dan sekitar saluran air yang mengakibatkan penyempitan saluran.

"OPD terkait harus cepat bergerak untuk mengantisipasinya, karena intensitas curah hujan akan makin tinggi. Jika tidak, maka banjir kota akan kembali terjadi," pintaya.

Anha juga meminta kepada OPD terkait melakukan pembersihan atau pengerukan kantong-kantong air di wilayah kota seperti Telogodendo, dan sejumlah telaga seperti di Kelurahan Trate dan Tlogopojok, Kecamatan , serta kantong-kantong air lain di wilayah kota.

Baca Juga: Dewan Sebut Pemkab Gresik Tak Berani Hutang untuk Biayai Pembangunan

"Keberadaan kantong-kantong air itu harus dimanfaatkan maksimal untuk menampung air hujan untuk mencegah banjir kota," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya Kawasan Perumahan dan Perrmukiman (DCKPKP) Pemkab , Ida Lailatussa'diyah, menyampaikan hasil pembersihan tim Satgas DCKPKP di sejumlah titik saluran air, banyak ditemukan barang-barang yang ditengarai sengaja dibuang warga.

Barang-barang itu mulai dari kayu kusen, batang pisang, dan sampah lain yang membuat aliran air tersumbat.

Baca Juga: Wakil Gubernur Lemhannas Kunjungi Smelter PT Freeport di Gresik

"Banyak sampah kami temukan di saluran air sehingga saluran tersumbat. Akibatnya, air meluber dan banjir," katanya.

Ida mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan saluran air, terlebih masyarakat yang tinggal di sekitar kanal-kanal air seperti kali.

"Jangan membuang sampah di saluran. Sebab, mengakibatkan saluran buntu sehingga berdampak aliran air tidak lancar. Kalau terjadi banjir, masyarakat sendiri yang rugi," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO