KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Mendengar kasus tewasnya santri berinisial B (14) asal Banyuwangi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, bergerak cepat menyikapi permasalahan tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, dugaan mengerucut adanya kejadian kesalahpahaman antara para tersangka dengan korban B. Sehingga kejadian ini berakibat penganiayaan terhadap korban secara berulang.
BACA JUGA:
- Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik
- Cegah Perundungan di Sekolah, Polres Kediri Kota Giatkan Sosialisasi
- Pemkab Kediri Targetkan Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025
- Ayo Daftar! Pj Wali Kota Kediri Launching Program Pelatihan Keterampilan dan Kewirausahaan 2024
Menyikapi hal itu, orang nomor satu di Kabupaten Kediri secara langsung melakukan koordinasi dengan Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priyaji, hingga mengawal keadilan atas kejadian tersebut.
“Saya telah mendapatkan kabar mengenai meninggalnya salah satu santri di salah satu Pesantren yang berada di Mojo, Kabupaten Kediri,” kata pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Dhito itu, Rabu (28/2/2024).
Setelah mendengar kabar itu, sebagai orang tua sekaligus Bupati Kediri, ia turut menyampaikan ucapan bela sungkawa terhadap keluarga korban.
“Saya mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian tersebut. Semoga korban di terima di sisi Allah SWT dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” tuturnya.
Diakui Dhito, pihaknya sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi kurang lebih pada Jumat sepekan lalu tersebut. Mengingat keberadaan pondok pesantren sebagai salah satu ruang untuk membentuk akhlak dan karakter generasi bangsa.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya beberapa hari belakangan terus melakukan komunikasi intens dengan Kapolres Kota Kediri guna mengawal tindak keadilan dari peristiwa ironis tersebut.