SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sudarsono - akrab dipanggil Cak Dar - caleg DPRD Provinsi Jatim dari partai Hanura. Ia sejatinya sudah tidak lagi tertarik untuk bergelut di bidang politik. Tapi pria yang aktif di organisasi NU sejak tahun 1977 tersebut mengaku mendapat dorongan dari masyarakat hingga para aktivis NU.
“Ya memang mereka banyak berharap pada saya karena aktivitas saya dari dulu sering berhubungan dengan Masyarakat, mulai dari kajian, menumbuhkan jiwa berbisnis, hingga bantuan-bantuan lainnya. Tapi kalau saya bantu bukan sebagai DPR saya punya keterbatasan: oleh sebab itu sampean nyaleg, sehingga kebiasaan sampean bantu orang bisa lebih maksimal, begitu kata mereka,” papar Caleg DPRD Jatim, Partai Hanura, dapil 1, nomor urut 2 kepada BANGSAONLINE.com, Senin (05/02/2024).
BACA JUGA:
- Berharap Tak Ada Serangan Fajar, Cak Dar Yakin Orang Baik Dipilih Orang Baik
- Gus Barra Dapat Rekom dari 3 Partai untuk Maju Pilbup Mojokerto
- Fraksi Keadilan Hati Nurani DPRD Bangkalan Minta Ada Sanksi Pidana untuk Pelanggar Pajak
- Target Kursi Maksimal di Pemilu 2024, Hanura Kabupaten Mojokerto Kobarkan Semangat Kemenangan
Pada mulanya, Cak Dar diminta oleh Ketua DPC partai Hanura Surabaya untuk menjadi caleg DPR RI. Ia menerima ajakan tersebut namun dengan syarat agar diturunkan menjadi DPRD Provinsi Jatim. Dalam perjalanannya pun tidak mulus.
“Karena di detik akhir DCS (daftar calon sementara) saya sempat ingin mengundurkan diri dari pencalegan, tapi ditahan oleh teman-teman dan akhirnya lanjut sampai sekarang,” terang Cak Dar.
Program yang ditekankan Cak Dar meliputi pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Menurut dia, persoalan pendidikan selalu menjadi momok para orang tua setiap tahun, terutama pada sistem PPDB. “Di situ sudah ada jatah untuk orang miskin, namanya sistem afirmasi. Tapi ada kong-kalikong untuk memainkan jual beli bangku. Coba bayangkan anak orang kaya bisa masuk lewat jalur afirmasi, kan kasihan yang gak mampu. Ini kenyataan, tahun kemarin saya mengalami,” ucap Cak Dar.
Cak Dar ingin mendorong Pemerintah untuk memperbaiki sistem tersebut dan berharap bisa menambahkan bangku, “Jika terpaksa tidak bisa masuk ke Negeri maka Pemerintah berkewajiban membantu anak-anak yang masuk swasta, sama halnya dengan anak Negeri,” kata Cak Dar.