GPS Gelar Aksi Damai Tolak Rocky Gerung Datang ke Sampang

GPS Gelar Aksi Damai Tolak Rocky Gerung Datang ke Sampang Masa aksi dari GPS saat menggelar demonstrasi di depan kantor Pemkab Sampang. Foto : MUTAMMIM/BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan masyarakat dari Gerakan Pemuda Sampang (GPS) menggelar aksi damai di depan kantor pemerintah kabupaten setempat. Massa aksi menolak kedatangan ke Pulau Madura khususnya ke Kota Bahari, Senin, (14/8/2023).

Pantauan BANGSAONLINE.com, massa aksi dari kaum akademis meminta lembaga pemerintah untuk segera memproses dan mengadili .

"Sebagai insan akademis saudara idealnya arif dan bijaksana serta memperhatikan aspek etika dan gramatika bahasa dalam menyampaikan opini di ruang publik," kata korlap aksi Holil Ramli.

Tidak hanya itu, GPS juga meminta pemerintah untuk tegas melarang (memblokade) menjadi narasumber pada kegiatan atau acara yang bersifat umum.

"Kami berharap pihak berwajib yang dalam hal ini Polri untuk bersikap tegas dan segera mengambil tindakan atas kesalahan saudara sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku," ungkapnya.

Menurut dia, dalam teori komunikasi dan kajian retorika, kritik dan hinaan adalah dua konsep yang berbeda dalam hal tujuan dan substansi. Kritik adalah konsep evaluasi yang konstruktif berdasarkan argumen rasional dan bertujuan untuk memperbaiki keadaan. Sedangkan hinaan adalah bentuk komunikasi yang merendahkan, merugikan citra seseorang maupun lembaga, yang tidak berdasarkan pada argumen rasional-konstruktif.

Oleh karena itu, massa aksi berharap masyarakat bisa menjadikan bahan refleksi, kesadaran bersama tentang esensi perbedaan antara kritik dan hinaan, serta menjadi inspirasi dan upaya bersama untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, beradab dan demokratis.

"Kami sebagai masyarakat Sampang melarang keras saudara untuk menginjakkan kaki di Pulau Madura khususkan di Sampang," harapnya.

Korlap aksi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mempertimbangkan dampak konsekuensi dari setiap kata serta tindakan yang akan kita lakukan serta untuk lebih cerdas dan dewasa dalam menggunakan sosial media.

"Kami juga menghimbau kepada seluruh pengelola media massa dan penyelenggara platform media sosial untuk lebih teliti dalam menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik," tegasnya. (mim/git).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO