PT Pos Sampang Dibuat Tegang, KPM BPNT Serahkan Bukti Saat Audiensi Berlangsung

PT Pos Sampang Dibuat Tegang, KPM BPNT Serahkan Bukti Saat Audiensi Berlangsung Salah satu KPM BPNT memberikan bukti dugaan penyelewengan bansos kepada kepala PT Pos Sampang saat audiensi berlangsung. Foto: MUTAMMIM/ BANGSAONLINE

SAMPANG, BANGSAONLINE.com – Kepala PT. Pos Wilayah , Sugiono, tidak bisa mengelak usai disodorkan beberapa bukti ketidakberesan penyaluran bantauan sosial (bansos) oleh keluarga penerima manfaat (KPM) BPNT di Aula Pemkab saat audiensi, Selasa (9/5/2023).

Dalam kesempatan itu, beberapa KPM juga menyampaikan keluhannya di depan sekretaris daerah.

Berdasarkan data yang dihimpun BANGSAONLINE.com, empat perwakilan KPM tersebut dari berbagai kecamatan. Mereka sengaja dihadirkan dalam audiensi antara LSM MDW dengan Kepala Bappeda , Kepala Dinsos PPPA, Direktur Cabang BRI , Kepala PT Pos , Kordinator Pendamping PKH dan BPNT.

Adapun keluhan yang disampaikan oleh KPM, mulai dari tidak sampainya surat undangan pencairan yang dititipkan kepada pihak pemerintah desa dan mendistribusikan bantuan ke orang lain.

"Kalau memang PT Pos bekerja sama dengan pemerintah desa, lantas bagaimana dengan undangan yang tidak sampai kepada KPM, dan kenapa PT Pos mencairkan bantuan itu meski tidak ada KPM," ucap KPM BPNT dari Desa Torjunan, Kecamatan Robatal.

Hal serupa juga dialami oleh KPM BPNT bernama Hanipah, warga Desa Sejati, Kecamatan Camplong. Ia justru mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum yang tidak dikenali.

"Saya tidak kenal siapa yang ngomong ke saya. Saya diancam, kalau tidak mengikuti kebijakan maka bantuan, (bansos) bulan yang datang tidak cair. Omongan itu menjadi kenyataan. Namun setelah dicek ke Kantor Pos Camplong, alhamdulilah bantuan bisa cair kembali," ungkapnya.

Hanipah mendatangi Kantor Pos Camplong tidak sendirian, ia ditemani para tetangga dan kerabatnya yang tidak mendapatkan bantuan. Di sana, ia menemukan beberapa data warga tercatat sebagai penerima bantuan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO