Anggota Dewan Surabaya Ikut 'Diangkut' ke Truk Saat Penertiban PKL di Pasar Tembok

Anggota Dewan Surabaya Ikut Agustin Poliana, Anggota Dewan Surabaya. foto: skanaa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tindakan arogan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, tidak hanya dirasakan Pedagang Kaki Lima (PKL) saja. Saat penertiban, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Agustin Poliana juga mendapat perlakuan yang sama.

Cerita bermula saat Minggu (10/5) sore lalu, legislator asal fraksi PDI-Perjuangan ini hendak pulang menuju rumah. Saat melintas di Pasar Tembok, puluhan anggota Satpol PP Kota Surabaya tengah menertibkan PKL yang meluber di luar pasar.

Saat itu, Titin, panggilan Agustin Poliana menyaksikan seorang PKL mendapat tindakan kasar dari seorang anggota Satpol PP. Diapun lantas berhenti dan keluar dari mobil.

“Saya ingin melerai, maksudnya ya mbok jangan kasar-kasar kalau nertibkan. Lha tapi tangan saya malah ditarik-tarik,” katanya saat ditemui di ruang Komisi D DPRD Kota Surabaya, Senin (11/5).

Akibat tindakan kasar tersebut, perempuan berambut lurus sebahu ini mengalami luka memar pada bagian bahu kanannya. Tak berhenti disitu, Titin juga turut 'diangkut' masuk kedalam truk untuk dibawa ke markas Satpol PP yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto.

"Waktu itu, saya sudah bilang pada anggota Satpol PP, saya ini anggota dewan. Eh malah mereka (Satpol PP) dewan ‘taek’ (kotoran). Mereka juga bilang, ‘jika saya bukan perempuan, saya akan dipateni (dibunuh). Anak saya juga kena pukul,” ujarnya.

Mendapat perlakuan kasar, Tadi siang Titin melaporkan masalah tersebut ke Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji. Laporan ini oleh Armuji diteruskan ke seluruh fraksi dan komisi di DPRD Kota Surabaya. Akhirnya, sebanyak 11 anggota dewan yang terdiri atas ketua fraksi dan ketua komisi di DPRD Kota Surabaya mendatangi markas Satpol PP. Kedatangan para wakil rakyat ini diterima langsung oleh Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO