Digitalisasi UKM Berbasis Pesantren, Gubernur Khofifah Resmikan Grab OPOP Mart di PP Amanatul Ummah

Digitalisasi UKM Berbasis Pesantren, Gubernur Khofifah Resmikan Grab OPOP Mart di PP Amanatul Ummah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Emil Darda, KH Asep Saifuddin Chalim, dan Muhammad Al-Barra saat meresmikan Grab OPOP Mart di Ponedok Pesantren Amanatul Ummah.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Grab Mart Amanatul Ummah untuk digitalisasi UKM kreatif berbasis pesantren di Kampus IKHAC Pacet, Mojokerto, Senin (11/4/2022).

Mart adalah marketplace yang menjual berbagai produk UKM dari pesantren. Aplikasi ini khusus menjual produk yang diproduksi oleh pesantren di Indonesia. Saat ini, aplikasi Mart telah tersedia dan bisa di-download melalui Google Play Store.

Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Khofifah didampingi Wakil Gubernur Emil Dardak, Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah KH. Asep Saifuddin Chalim, dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah meminta kualitas produk yang ada di dalam Grab Mart terus ditingkat. Caranya, dengan melakukan kurasi produk, standarisasi, hingga sertifikasi halal.

"Produk-produk ini, masih cukup banyak yang perlu dikurasi. Proses kurasi produk-produk pondok pesantren, standarisasi, sampai kemudian bisa mengakses sertifikasi halal," jelasnya.

Dia juga mengapresiasi Grab yang menggandeng pesantren untuk meningkatkan ekonomi santri. "Grab menjadi mitra yang layak dalam hal ini. Kita memiliki ekosistem, di mana ekosistem adalah santripreneur, , dan sosiopreneur," katanya.

Apalagi, saat ini terdapat training center of di Unusa.

"Training centers of ini saya berharap, Grab membantu penuh penguatannya. Tentang bagaimana managerial skill dari pengelolaan Grab Mart ini bisa menjadi bagian dari upaya membangun program kemandirian pesantren," terangnya.

Ia optimistis, Grab Mart di Amanatul Ummah akan menjadi starting point untuk mendirikan Grab Mart di tempat-tempat yang lain.

"Tentu kita berharap proses standarisasi produk pesantren melalui ini akan makin mendekati kualifikasi yang kira-kira bisa akan terpandu, dia bisa masuk katalog Grab yang bisa diakses secara internasional," pungkasnya. (ris/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO