Dua Wanita Remaja Ini Divonis Membunuh Pacarnya Lewat Teks-Teks WA | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dua Wanita Remaja Ini Divonis Membunuh Pacarnya Lewat Teks-Teks WA

Editor: MMA
Minggu, 26 Desember 2021 13:34 WIB

Dahlan Iskan

Inyoung terus meneleponnya. Tidak diangkat. Tapi Alexander tetap on. Demikian juga posisi GPS-nya. Inyoung terus mengirim teks senada.

Uber pun sampai di gedung parkir itu. Inyoung turun dari mobil. Dia melihat Alexander yang lagi dalam posisi di pinggir lantai. Alexander pun melihat kedatangan Inyoung. Lalu terjun dari ketinggian itu.

Tewas: 08.55. Dua jam sebelum jadwal wisuda.

Alexander dinyatakan tewas akibat bunuh diri.

Inyoung pun pulang ke Korea Selatan.

Belum selesai.

Polisi menemukan komunikasi WA antara Alexander dan Inyoung. Jumlahnya luar biasa banyak. Dalam dua bulan terakhir saja Inyoung kirim teks ke Alexander sebanyak 47.000 kali. Alexander mengirim hampir sebanyak itu pula. Total teks mereka berdua sampai 75.000. Hanya dalam dua bulan.

Dari situlah polisi menyimpulkan Alexander bukan bunuh diri, melainkan dibunuh oleh Inyoung. Lewat WA-WA-nyi.

Inyoung pun dinyatakan sebagai terdakwa. Mendengar itu Inyoung kembali ke Amerika. Menyerahkan diri. Secara sukarela.

Pengadilan memintanyi menyerahkan paspor. Artinya: Inyoung tidak bisa lagi meninggalkan Amerika.

Inyoung tidak mempermasalahkannya. Toh dia sendiri yang menyerahkan diri. Tapi dia keberatan kalau dilarang bepergian di dalam Amerika. Pengadilan memutuskan Inyoung tetap dilarang bepergian –kecuali sesekali dengan tujuan tertentu di Amerika yang sangat pasti.

Jaksa bersikeras bahwa Alexander tidak mungkin mati kalau tidak ada WA-WA dari Inyoung.

Bukankah Inyoung juga mengirim WA untuk mencegahnya? Iya. Tapi itu sudah di detik-detik akhir. Sudah telat.

Sebelum dibawa ke pengadilan Inyoung sempat menyewa konsultan public relation di Boston. Konsultan itulah yang menyarankan agar Inyoung membocorkan sejumlah WA ke media. Harian terkemuka Boston Globe memuat WA-WA itu –saya membacanya dari situ. Isinya memang menguntungkan Inyoung. Sedang ribuan WA lainnya tidak disiarkan.

Inyoung sendiri akhirnya dinyatakan bersalah. Rabu lalu. Maka tidak perlu ada sidang pengadilan. Hakim langsung memutuskan nilai hukumannya: 18 bulan penjara dalam masa percobaan 10 tahun.

Artinya: Inyoung tidak perlu masuk penjara asal selama 10 tahun tidak melanggar ketentuan hakim. Salah satu ketentuan itu: Inyoung harus berobat ke ahli jiwa. Satunya lagi: tidak mengambil keuntungan dari kasus ini. Misalnya dengan menerbitkan buku, membuat film, atau wawancara media.

Kalau dalam 10 tahun Inyoung melanggar, dia langsung dimasukkan penjara selama 18 bulan.

Inyoung lebih beruntung dari peristiwa tahun 2014. Michelle Diana Carter, yang mengirim WA ke pacarnyi untuk bunuh diri saja dijatuhi hukuman 15 bulan. Masuk penjara beneran.

Waktu itu Diana berumur 17 tahun. Pacarnya, Conrad Henri Roy III, berumur 18 tahun.

Mereka bertemu pertama di Florida ketika sama-sama diajak keluarga liburan ke Miami. Lalu mereka hidup terpisah –pacaran jarak jauh. Lewat . Bertengkar pun lewat .

Roy sering mengancam Diana untuk bunuh diri. Suatu hari Diana jengkel: "bunuh diri saja".

Tahun 2014 itu, 13 Juli, Roy lebih sungguh-sungguh dalam mengancam bunuh diri. Roy memarkir mobilnya di K-Mart di kotanya, Fairhaven, kota kecil di selatan Boston.

Kali itu ia membawa gas beracun. Ia menyampaikan ke Diana akan membawa gas beracun itu ke dalam mobil. Lalu membukanya di dalam mobil. Ia pun akan mati.

Roy masuk mobil beneran. Membawa gas beracun itu. Sambil terus chatting dengan Diana.

Sesaat kemudian Roy keluar mobil lagi. "Kenapa keluar lagi?" ujar Diana dalam WA-nyi. "Masuk saja kembali ke mobil. Untuk bunuh diri," tambah Diana di WA-nyi.

Roy benar-benar masuk mobil. Tidak keluar lagi.

Diana akhirnya menjalani hukuman selama 12 bulan. Dia mendapat korting 3 bulan –karena berkelakuan baik. Diana juga terus aktif di kegiatan sosial selama di penjara.

WA, dan sinyal kini –dalam dua kasus itu–dikategorikan sebagai alat pembunuh. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video