Lama Tutup, MINHA Jombang Kembali Dibuka saat Hari Pahlawan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lama Tutup, MINHA Jombang Kembali Dibuka saat Hari Pahlawan

Editor: Rohman
Wartawan: Aan Amrulloh
Rabu, 10 November 2021 18:18 WIB

Suasana saat pembukaan Museum MINHA Jombang.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan , Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari () kembali dibuka usai sekian lama tutup karena pandemi Covid-19. Pembukaan museum itu dilakukan oleh pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dan dihadiri oleh Wakil Ketua MPR-RI, Lestari Moerdijat, serta Direktur Pelindungan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, Rabu (10/11).

"Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang dimulai pada 22 Oktober hingga 10 November 2021, Pesantren Tebuireng mengadakan berbagai acara yang dimaksudkan mengangkat kembali sejarah perjalanan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari," kata Gus Kikin.

Ia berharap, generasi penerus masa depan mampu memahami tentang apa yang terjadi 76 tahun lalu dalam rangkaian kegiatan peringatan HSN dan itu. Menurut Gus Kikin, hal tersebut sangatlah penting.

"Ini sangat penting, untuk digunakan sebagai pijakan kepada generasi penerus, di dalam melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia," tuturnya.

Jam Operasional pun dibatasi, dengan aturan yang sedang dibahas lebih lanjut bersama pemerintah kabupaten setempat. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

"Sama dengan pembukaan makam Gus Dur, kita ambil pada jam santri di dalam kelas, hal ini untuk mengurangi interaksi banyak orang dengan minimal kita mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

"Museum ini kita batasi tidak buka selama 7 hari penuh karena kita juga masih dalam tahap pembahasan aturan terkait hal itu. Mungkin baru bisa di akhir pekan dengan penerapan protokol kesehatan melihat situasi perkembangan Covid-19," paparnya menambahkan.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Irini Dewi Wanti, mengaku berbahagia kembali melayani masyarakat meskipun masih terbatas akibat virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Cina, itu.

"Kita sangat bahagia pada 10 November 2021 kami dapat membuka kembali museum ini, tentunya dengan penggagas museum yakni Almarhum Gus Sholahudin dapat melayani masyarakat sebagai sarana pendidikan tentang Isam kembali meskipun secara terbatas untuk saat ini," kata Irini.

Ia memaparkan, museum ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan edukasi tentang penyebaran agama Islam di Indonesia. Terlebih, kata Irini, lokasinya berada di kawasan Pesantren Tebuireng dan juga kawasan wisata religi Makam Gus Dur ini menjadikan Minha sebagai media belajar para siswa, serta diharapkan bisa menjadi daya tarik masyarakat dari luar Jombang.

"Tentunya selain keberadaannya di tengah kompleks Ponpes Tebuireng, peruntukkannnya adalah untuk mempelajari Islam di Indonesia," ucap Irini.

mulai dibangun pada tahun 2014 dan selesai pembangunan pada tahun 2017. Kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pada Selasa 18 Desember 2018 lalu. (aan/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video