Soal Muktamar NU, Kiai Asep Minta Panitia dan PBNU Tangkap Pesan Presiden | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Soal Muktamar NU, Kiai Asep Minta Panitia dan PBNU Tangkap Pesan Presiden

Editor: MMA
Jumat, 29 Oktober 2021 16:06 WIB

Suasana Rapat Panitia Muktamar NU ke-34. Foto: ist

Presiden asal Solo itu mengutip hasil survei. Menurut dia, setidaknya ada 19,9 juta masyarakat yang berniat mudik pada momen libur Natal dan tahun baru.

"Inilah yang harus kita antisipasi, semua provinsi, semua kabupaten dan kota harus mengingatkan warganya agar natal dan tahun baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," kata Jokowi sembari mengatakan bahwa hampir semua epidemiolog takut bahwa natal dan tahun Baru akan memicu munculnya pandemic gelombang ketiga.

Pemerintah juga mengeluarkan serangkaian aturan agar akhir Desember 2021 itu tak terjadi kerumunan. Diantaranya menghapus cuti bersama. Keputusan itu dituangkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Menteri Tenaga Kerja, serta Menteri Agama.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA bersama para nakes saat melakukan vaksinasi di Kampus Institut KH Abdul Chalim, Pacet Mojokerto. foto: mma/ bangsaonline.com)

Saking hati-hatinya, bahkan pemerintah melarang ASN mengambil cuti dengan memanfaatkan momentum hari libur nasional. Hal itu berdasarkan Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Cuti Bagi ASN Selama Hari Libur Nasional Tahun 2021.

Sementara Panitia Muktamar NU mengaku telah melakukan rapat perdana. Keputusannya, Muktamar NU akan digelar secara hybrid (luring dan daring). Muktamar NU akan dilaksanakan di tiga tempat, yaitu Pondok Pesantren Darussa'adah Tengah, UIN , dan Universitas Malahayati. Dalam pelaksanaan muktamar pihak panitia akan terus mengawasi protokol kesehatan dari seluruh peserta yang hadir.

Rapat panitia itu dipimpin Ketua Steering Committee (SC) Prof KH M Nuh dan Sekretaris SC KH Asrorun Niam Sholeh bersama Ketua Organizing Committee (OC) KH Imam Aziz dan Sekretaris OC KH Syahrizal.

"Salah satu hasil rapatnya adalah, Muktamar tetap dilaksanakan di dan dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring)," kata Kiai Asrorun melalui pesan tertulis kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).

Menurut dia, Muktamar NU ke-34 tetap digelar pada 23-25 Desember 2021.

Asrorun Niam mengatakan bahwa panitia berkomitmen untuk mewujudkan muktamar yang sejuk. Menurut dia, indikator kesuksesan Muktamar NU ke-34, selain sukses penyelenggaraannya, juga sukses terwujudnya kebersamaan serta kontribusi pemikiran untuk mewujudkan kemaslahatan, perkhidmatan NU dalam satu abad kedua.

Seperti diberitakan, dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konbes NU 2021 September, menyepakati beberapa materi yang dibahas pada Muktamar ke-34 mendatang. Yaitu Bahtsul Masail Waqi'iyyah, dan Bahtsul Masail Maudhuiyyah, dan Bahtsul Masail Qanuniyyah.

Bahtsul Masail Waqi'iyyah menyisakan materi tentang cryptocurrency dalam perspektif fiqih Islam. Bahtsul Masail Maudhuiyyah atau tematik menyisakan masalah tentang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Sedangkan Bahtsul Masail Qanuniyyah menyepakati satu masalah yang tidak dibahas dalam Munas Alim Ulama tetapi akan dibahas pada Muktamar mendatang, yaitu Undang-Undang tentang Penodaan Agama.

Pantauan BANGSAONLINE.com, yang kini memanas justru munculnya persaingan kandidat Ketua Umum Tanfidziah PBNU, di samping Rais Aam PBNU. Muncul dua nama untuk Calon Ketua Umum PBNU. Yaitu KH Said Aqil Siroj dan Gus Yahya Staquf. Namun mayoritas para Ketua PWNU dan Ketua PCNU mengaku tak pas terhadap kedua kandidat tersebut. Karena itu, mereka kini sedang sibuk mencari calon atau figur alternatif.

“Selama ini hanya klaim-klaim saja. Meski beredar dukungan dengan tandatangan, tapi itu klaim sepihak karena para kiai yang tanda tangan merasa ditekan dan terpaksa,” kata salah seorang sumber di PWNU Jawa Timur yang juga mengaku ikut tandatangan. (mma)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video