Musrenbang RKPD Tahun 2022, Gubernur Khofifah: Pembangunan Fokus Wilayah Selatan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Musrenbang RKPD Tahun 2022, Gubernur Khofifah: Pembangunan Fokus Wilayah Selatan

Editor: Redaksi
Wartawan: Tim
Kamis, 15 April 2021 19:20 WIB

Gubernur Khofifah dengan didampingi Wagub Emil turut menyerahkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.

“Meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini, kinerja perekonomian Jatim masih tergolong baik, hal ini dibuktikan dengan posisi Jatim sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa sebesar 24,80 persen setelah DKI Jakarta, serta mampu menyumbang perekonomian nasional sebesar 14,57 persen, terbesar kedua setelah DKI Jakarta,” kata Khofifah.

Walaupun di tahun 2020 perekonomian nasional mengalami resesi, namun Khofifah menyebut kondisi ini tidak menyusutkan iklim investasi yang berkembang di Jatim. Hal ini terbukti dengan capaian peningkatan kinerja Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2020 dengan nilai Rp57,7 triliun serta investasi PMA sebesar Rp22,6 triliun atau total sebesar 78,3 persen atau mengalami pertumbuhan 33,8% persen Yoy dari seluruh investasi di Jatim.

“Kinerja investasi Provinsi ini merupakan investasi yang tertinggi sejak tahun 2016 dan tertinggi PMDN secara nasional. Hal ini sekaligus mengindikasikan bahwa perekonomian telah mulai bangkit,” tegas orang nomor satu di tersebut.

Tidak hanya itu, perkembangan indeks theil di pada tahun 2015-2019 juga menunjukkan kencenderungan meningkat yaitu dari 0,3046 pada tahun 2015 menjadi 0,3182 tahun 2019. Namun, berdasarkan hasil perhitungan BPS Provinsi , capaian indeks theil tahun 2020 sebesar 0,3077, mengalami penurunan 0,0102 dibanding tahun 2019.

“Data ini mengindikasikan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan regional yang ada di semakin berkurang bahkan terkategori relatif rendah. Perekonomian regional yang tercermin dari indikator pendapatan per kapita dan perkembangan kependudukan dalam fenomena ini terindikasi semakin merata pada kabupaten/kota di ,” kata Khofifah.

Sedangkan di tingkat kemiskinan, pada tahun 2020 persentase penduduk miskin mencapai 11,46 persen dengan jumlah penduduk miskin sekitar 4,58 juta jiwa. Hal ini merupakan akibat dari pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya tingkat pengeluaran per kapita masyarakat.

“Namun dengan adanya bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah mampu mencegah tingkat kemiskinan di menjadi lebih dalam,” katanya.

Berbeda dengan tingkat kemiskinan, lanjutnya, yang mengalami kenaikan akibat dampak pandemi Covid-19, tingkat ketimpangan pendapatan di yang diukur dengan gini ratio pada 
tahun 2020 tidak mengalami perubahan dibanding dengan tahun 2019 yakni sebesar 0,364 . Pandemi Covid-19 yang mewabah di tidak terlalu berpengaruh pada capaian indeks gini tahun 2020 dikarenakan semua lapis masyarakat di terkena dampak Covid-19.

“Capaian indeks gini di tahun 2020 lebih baik dibanding dengan provinsi lain di Pulau Jawa dan rata-rata nasional, yang mengalami kenaikan terhadap tahun 2019. Gap pendapatan dan kecepatan pertumbuhan antarkelompok ekonomi tinggi, menengah, dan kecil yang semakin terkurangi, ini menjadi indikator yang menggembirakan, terutama dalam kestabilan sosial-ekonomi masyarakat yang diharapkan juga semakin membaik,” terangnya.

Melalui forum musrenbang ini Khofifah berharap, dari penyampaian rancangan tema dan prioritas pembangunan tahun 2022 tersebut, akan didapat saran dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Rancangan Awal RKPD Provinsi Tahun 2022.

“Selain itu, sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintah Daerah, bahwa data dan informasi perencanaan pembangunan daerah dikelola dalam data dan informasi perencanaan daerah berbasis elektronik. Artinya bahwa RKPD Tahun 2022 harus menggunakan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD),” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah dengan didampingi Wagub Emil turut menyerahkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Tahun 2021. Untuk penghargaan Kabupaten Terbaik, Terbaik I diraih Kabupaten Situbondo, Terbaik II diraih Kabupaten Tulungagung, dan Terbaik III diraih Kabupaten Malang. Untuk Kota Terbaik, Terbaik I diraih Kota Surabaya, Terbaik II diraih Kota Malang, dan Terbaik III diraih Kota Mojokerto.

Lebih lanjut, dalam kesempatan ini juga dilakukan Penandatanganan Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) oleh 16 bupati/wali kota, yakni Kabupaten Pamekasan, Kabupaten  Jombang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Sampang. Kemudian Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jember, Kota Madiun, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Magetan. Penandatanganan ini disaksikan langsung Gubernur Khofifah, Wagub Emil, dan Kepala Perwakilan BI Jatim. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video