Pelaku Jasa Konstruksi Rasakan Akibat Pandemi, Fokus Latih Skill Anggota
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Nanang Fachrurozi
Sabtu, 30 Januari 2021 14:58 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal Maret 2020 hingga kini memasuki Januari 2021, belum menunjukkan tren menurun. Hal ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perekonomian, salah satunya sektor jasa konstruksi yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian.
Kondisi ini diakui para pelaku asosiasi jasa konstruksi yang merasakan dampak sangat signifikan terhadap proyek-proyek yang ada.
BACA JUGA:
Bangun Ekosistem Berbasis Sinergi, Langkah SIG Dukung Proyek IKN
Digna, Direktur Operasi Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Dewi BUMN 2024
Ramaikan Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, SIER Berangkatkan Pemudik Berbagai Tujuan
Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan
"Ya pasti kami mengalami kendala, entah itu tender ataupun penunjukan langsung. Terutama proyek-proyek yang berbasis BUMD-BUMN sangat terasa bagi kami, karena anggaran yang pasti ada sudah terkuras untuk penanganan Covid-19. Apalagi yang berbasis proyek swasta yang notabene menjanjikan, juga terkendala dari sisi pembiayaan," ujar Sugiharto, S.E., Ketua DPD Pakklindo (Perhimpunan Kontraktor Pelaksana dan Kelistrikan Indonesia) Jatim, kepada bangsaonline.com, Sabtu (30/1/21).
"Biasanya anggota aktif mengurus sertifikasi dan uji kompentensi seperti SKT, SKA, K3, dan lain-lain sebagai sebagai keabsaan atau legalitas proyek CV maupun PT, 70% drastis menurun. Biasanya anggota kita mengerjakan proyek beberapa kali dalam setahun. Namun sejak adanya pandemi, ya hanya 1-2 kali ada pengerjaan dalam setahun," urai Totok sapaan Akrab Sugiharto.
"Selama pandemi ya kami pun tidak bisa berbuat banyak, terutama untuk pelatihan-pelatihan yang harus melakukan tatap muka. Regulasi pun juga banyak perubahan sehingga melakukan daring, zoom, atau luring dengan menerapkan prokes," tegasnya.
Meski demikian, sambung Totok, ada sisi positif dari adanya pandemi. Yakni volume pelatihan skill getol digelar sehingga lebih pada penguatan kemampuan masing-masing baik asosiasi maupun individu dalam meningkatkan kemampuan teknis.
"Jadi selama pandemi, pemberdayaan untuk mengasah skill para pelaku jasa konstruksi lebih teruji, dan kompetensi asosiasi dan individu lebih terampil dengan kerapkali diadakannya pelatihan-pelatihan," pungkasnya. (naf/ns)