Puluhan Hektare Tanaman Padi di Bojonegoro Terendam Banjir | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Puluhan Hektare Tanaman Padi di Bojonegoro Terendam Banjir

Editor: Revol
Wartawan: Eky Nurhadi
Minggu, 08 Februari 2015 23:17 WIB

BANJIR: Anak-anak kecil memanfaatkan datangnya air banjir. Namun akibat banjir, puluhan hektare persawahan yang ditanami padi di Desa Beged, Bojonegoro terendam dan terancam mati. Foto: Eky Nurhadi/BangsaOnline.


Tanaman padi di kawasan Desa Beged, Kecamatan Gayam misalnya, terendam banjir luapan anak Sungai Bengawan Solo sejak dua pekan terakhir. Air mengalir deras dan menggenangi tanaman padi setinggi 20 sentimeter hingga 50 sentimeter. Akibatnya, batang tanaman padi yang terlalu lama terendam banjir mudah membusuk dan rusak.

Menurut Mahfud (40), petani di Desa Beged, banjir yang menggenangi areal persawahan berasal dari air kiriman dari wilayah selatan Bojonegoro. Desa-desa di wilayah Kecamatan Gayam, kata dia, saat ini lahannya banyak yang beralih fungsi dari persawahan menjadi bangunan proyek minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu. Akibatnya, air mudah mengumpul dan menyebabkan banjir di areal persawahan di daerah bantaran Bengawan Solo.

"Saat ini areal persawahan di bantaran Bengawan Solo di daerah Gayam sering tergenang banjir. Padahal sebelumnya jarang terkena banjir," ujarnya, Minggu (8/2/2015).

Menurutnya, sebagian petani di Desa Beged saat ini telah berhasil memanen padi. Namun, sebagian petani lainnya baru mulai menanam padi. Bila tanaman padi terus terendam banjir dan mengalami gagal panen maka para petani mengalami kerugian jutaan rupiah. Kerugian itu meliputi biaya pembelian benih, biaya tanam, biaya pupuk, dan juga biaya traktor.

"Sawah seperempat hektare yang gagal tanam kerugiannya bisa mencapai Rp2 juta hingga Rp3 juta," katanya.

Sementara itu, areal persawahan yang ditanami padi di Desa Cengungklung, Kecamatan Gayam, juga tergenang banjir dari luberan anak Sungai Bengawan Solo. Tanaman padi yang berumur satu hingga dua bulan itu terendam banjir setinggi 30 sentimeter.

Petani ada yang menanam ulang tanaman padi yang layu dan mati lantaran tergenang banjir tersebut. Namun, petani lainnya memilih membiarkan tanaman padinya terendam banjir yang telah berlangsung dua pekan ini.

 

 Tag:   banjir bojonegoro

Berita Terkait

Bangsaonline Video