Bangun 573 Taman, Cara Wali Kota Risma Tekan Polusi dan Turunkan Suhu Surabaya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bangun 573 Taman, Cara Wali Kota Risma Tekan Polusi dan Turunkan Suhu Surabaya

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Diyah Khoirun Nisa
Rabu, 09 Desember 2020 23:25 WIB

Taman Suroboyo yang berada di kawasan pesisir Pantai Kenjeran.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Tri Rismaharini sejak awal kepemimpinannya selalu konsisten membangun taman dan ruang terbuka hijau di Kota Pahlawan. Perlahan hal itu pun ia wujudkan demi mengurangi polusi udara dan menurunkan suhu Kota .

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) , Anna Fajriatin mengatakan, selama masa kepemimpinan Wali Kota Risma, Kota semakin hijau dengan ada sebanyak 573 taman kota yang tersebar di berbagai titik di Kota Pahlawan.

“Kalau luas total taman di seluruh hingga tahun 2020 ini sudah mencapai 1.651,24 hektare,” ujar Anna, Rabu (9/12).

Menurutnya, taman-taman yang dibangun oleh Risma bersama jajarannya itu berbeda-beda tema dan luasannya. Bahkan, ada taman yang merupakan bekas tempat pembuangan sampah (TPA) Keputih, yaitu Taman Harmoni yang terus dipercantik hingga saat ini. “Taman yang berbeda-beda itu juga menjadi daya tarik tersendiri di ,” katanya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa luas ruang terbuka hijau (RTH) di sudah mencapai 7.356,24 hektare atau 21,99 persen dari luas Kota . Itu artinya, RTH publik di sudah di atas target minimal sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

“Jadi, di masanya Bu Risma ini, RTH publik kita sudah di atas target minimal, karena memang semua lahan yang bisa dimanfaatkan, kita gunakan untuk RTH. Bisa dilihat di ini hijau,” tegasnya.

Di samping itu, Anna juga menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di terus disempurnakan. Saat ini sudah ada sebanyak 533 bank sampah dan telah menyalurkan tiap kampung 10 ribu magot untuk 500 kampung peserta SSC ( Smart City) 2020, guna pengurangan sampah rumah tangga.

Bahkan, ada pula 8 lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di beberapa tempat di , ada pula 28 rumah kompos di berbagai titik di .

“Pengelolaan sampah di juga sudah bisa menghasilkan listrik di PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) Benowo,” ujarnya.

Yang paling penting juga, lanjut dia, kampung-kampung di juga diajari cara mengolah sampah, sehingga sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo tidak terlalu banyak meski pertumbuhan penduduk semakin meningkat.

“Makanya di persoalan sampah relatif bisa dikendalikan,” pungkasnya. (diy/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video