​Kematian Anak Capai 1,1 Persen, Bunda PAUD di Surabaya Diminta Tekan Penyebaran Covid-19 pada Anak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Kematian Anak Capai 1,1 Persen, Bunda PAUD di Surabaya Diminta Tekan Penyebaran Covid-19 pada Anak

Editor: MMA
Wartawan: Zahrotul Maidah
Sabtu, 03 Oktober 2020 21:36 WIB

Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S., Person in charge (PIC) Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Membangun Generasi Cemerlang Berbasis Keluarga (Geliat) Universitas Airlangga Surabaya, saat menjadi pemateri pada pendampingan PAUD di Kota Surabaya secara daring. foto: mida/ bangsaonline.com

Menurut dia, data per 15 September 2020 jumlah anak-anak usia 0-9 tahun di Jawa Timur yang positif terinveksi mencapai 1.412 anak. Sementara jumlah anak-anak usia 10-19 tahun yang terpapar mencapai 2.472 anak.

Khusus untuk anak bawah lima tahun atau balita (1-4 tahun) di Jawa Timur yang terkena , hingga 14 Juli 2020, mencapai 170 anak. Meskipun tercatat 39 persen (67 anak) dinyatakan sembuh, namun tingkat kematian mencapai 1 persen (1 anak).

Koordinator Program Studi S3 Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya ini juga memaparkan, masih tingginya prosentase anak-anak usia 12-23 bulan di Indonesia yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL), menambah kerentanan anak terhadap paparan .

“Padahal imunisasi tersebut dibutuhkan sekali oleh balita, untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka dari berbagai ancaman penyakit yang dapat diatasi dengan imunisasi (PD3I),” jelas Nyoman Anita Damayanti.

Menjawab pertanyaan apakah pasien positif yang dinyatakan sembuh dapat kembali terpapar, ahli Virologi dan Imunologi, Stem Cell dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Hewan Unair, Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh., menjelaskan, ada tendensi virus ini tergolong sebagai silent infection.

“Mereka yang pernah terpapar virus ini pada saat imun tubuhnya menurun, maka ada kemungkinan virus tersebut dapat muncul lagi,” jelas Fedik Abdul Rantam.

Terkait dengan upaya pencegahan, dosen Dept. Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya, Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes mengingatkan kembali para pengajar PAUD agar lebih menekankan pentingnya penggunaan masker yang benar dan tepat.

“Masker medis itu yang paling tepat digunakan. Bukan masker kain. Saya tidak perlu mengajari lagi bunda-bunda PAUD tentang bagaimana cara mengajari anak-anak agar disiplin menggunakan masker yang baik dan benar. Yang penting adalah, anak-anak harus dibiasakan disiplin menggunakan alat pelindung berupa masker agar terhindar dari paparan ,” tukas Atoillah.

Saat ini, menurut Atoillah, cukup mudah mendapatkan masker medis dengan harga yang sangat terjangkau. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat, terutama anak-anak, untuk tidak mengenakan masker sebagai bentuk perlindungan diri, selain mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak aman. (mid)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video