​Gubernur Khofifah Ajak Bangun Patriotisme-Nasionalisme Lewat Diplomasi Pangan Lokal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Gubernur Khofifah Ajak Bangun Patriotisme-Nasionalisme Lewat Diplomasi Pangan Lokal

Editor: MMA
Rabu, 19 Agustus 2020 21:43 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada acara Expose Produk Olahan Makanan Non Beras di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (19/8). foto: ist/ bangsaonline.com

Kesiapan Jawa Timur dalam mendukung Diversifikasi Pangan juga turut disampaikan Gubernur saat melakukan Video Conference pencanganan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal serentak bersama Kementerian Pertanian di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya melaporkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Jatim mengalami kenaikan sebesar 0,22 persen. Kabar baik ini tentunya juga harus didukung dengan upaya dari sektor industrinya sebagai bentuk dukungan pada pemulihan ekonomi.

“Saya rasa pemulihan ekonomi dari Tanam, Petik, Olah, Kemas, Jual bisa lebih dimaksimalkan,” tutur kepada Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Tak hanya melalui format Diversifikasi makanan Lokal, pengurangan konsumsi beras di masyarakat juga turut dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup seperti vegetarian. Dirinya mencontohkan kesadaran akan pola hidup sehat di masyarakat sudah mulai cukup kuat.

“Saat ini, sudah mulai banyak masyarakat yang mengurangi konsumsi berasnya. Mereka mengkonversi dari nasi ke vegetarian misalnya,” tutur

Hal ini menyebabkan masyarakat mulai mengurangi konsumsi karbohidratnya yang berbasis beras. Dengan format seperti ini, dirinya meyakini akan membantu pemerintah sebagai pintu masuk Diversifikasi Pangan yang lebih luas.

Hendro yang selama ini bergerak dalam produksi tiwul dan gatot ini menyampaikan, produknya ini sudah diekspor ke beberapa negara dalam tiga tahun terakhir. Dalam satu bulan, Hendro bisa mengirimkan 2 kontainer ke Hongkong, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. Untuk wilayah lokal, dirinya berencana melakukan ekspansi ke wilayah perkotaan, di mana masih awam terhadap keberadaan tiwul dan gatot yang merupakan jajan tradisional.

Tiwul dan Gatot ini diolah hingga matang, kemudian dikeringkan menjadi bentuk granul sehingga bisa tahan selama satu tahun. Dengan pengemasan semacam itu, Tiwul dan Gatot bisa dikirim ke luar negeri tanpa mengurangi rasa dan kandungan vitamin di dalamnya. Pengolahannya pun aman dikonsumsi, hanya perlu diberi air panas kemudian bisa disantap. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video