Kerahkan 25 Ribu Karakterdes, Golkar Gresik Siap Menangkan Pasangan Niat
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Syuhud Almanfaluty
Minggu, 02 Agustus 2020 17:34 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pengurus dan kader Golkar Gresik menggelar silaturahim dan deklarasi dukungan terhadap pasangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah (Niat) di kantor DPD setempat, Jalan Panglima Sudirman, Gresik, Minggu (2/8).
Deklarasi dihadiri langsung pasangan Niat, Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim, Sekretaris Atek Riduan, Bendahara Erry Sucahyo, Wakil Ketua Andi Fajar Yulianto, Khamim, anggota Fraksi Golkar DPRD Gresik, serta ratusan pengurus dan kader.
BACA JUGA:
Golkar Siapkan Skenario Usung Pasangan Alif-Anis untuk Maju di Pilkada Gresik 2024
Ini 5 Figur yang Digadang Jadi Bakal Calon Wakil Bupati Alif di Pilkada Gresik 2024
Ngekor DPP, Anha: Ada Peluang 7 Parpol Koalisi di Pilkada Gresik 2024
DPP Tunjuk Ahmad Nurhamim sebagai Cabup Gresik 2024, Golkar Tak Buka Penjaringan
Atek Riduan yang memimpin deklarasi juga menggaungkan yel-yel "Siapa Kita? Kita Golkar, Siapa Kita? Kita Menang".
Anha, sapaan akrab Ahmad Nurhamin, menyatakan deklarasi ini menandakan bahwa proses politik di Golkar untuk mengusung pasangan Niat sudah selesai. "DPP sudah menjatuhkan pilihan melalui rekomendasi (rekom) kepada pasangan Niat," ujar Anha berapi-api di hadapan pasangan Niat dan kader.
"Kalau sebelumnya masih ada dinamika antara iya dan tidak mengusung Niat, itu wajar terjadi dinamisasi. Namun sekarang sudah klir," imbuhnya.
Dikatakan Anha, Golkar Gresik siap menggerakkan 25 ribu karakterdes (kader penggerak teritorial desa) yang ada di 365 desa dan kelurahan untuk memenangkan pasangan Niat. "Kalau satu kader merekrut 6 orang misalnya, sudah dipastikan 150 ribu massa pendukung. Jadi, saat ini posisi karakterdes sudah siap grak bergerak memenangkan Niat," terangnya.
Menurut Anha, loyalitas dan soliditas kader Golkar tak bisa diragukan lagi. Ia mencontohkan saat Ketua Umum Golkar Setya Novanto (Setnov) tersandung kasus hukum di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menjelang Pileg 2019.
"Saat itu masyarakat memprediksi Golkar akan jatuh. Namun, faktanya tak terbukti. Dengan soliditas, Golkar pada Pileg 2019 masih menempati peringkat kedua Nasional," ungkapnya.