Keluarga Protes, Jenazah Dimakamkan Standar Covid-19 Hanya Dilakukan Satu Petugas Kesehatan
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Jumat, 05 Juni 2020 09:49 WIB
Sukhoiri sangat menyesalkan penanganan dari pemerintah yang seperti itu. Sebab, menunjukkan bahwa petugas kesehatan belum siap.
"Setahu saya kalau ada jenazah dimakamkan standar Covid, jenazah mulai RS kan diantar sejumlah petugas berpakaian APD 4 sampai 5 orang lebih. Kemudian mereka memakamkan. Tapi, almarhum kakak saya cuma satu petugas. Kalau pihak dinas tak mampu kan lebih baik diserahkan keluarga dan biarkan makamkan dengan prosedur biasa, lantaran almarhum kakak saya bukan status Covid-19," sambungnya.
Sukhoiri mengungkapkan, bahwa semua biaya prosesi pemakaman ditanggung oleh pihak rumah sakit (pemerintah).
Ia menceritakan, bahwa kakaknya sebelum meninggal dibawa ke RS Semen Gresik lantaran tak bisa kencing pada Selasa (2/6). Saat itu, hasil pemeriksaan medis, kakaknya didiagnosa kena diabetes dan paru-paru. Namun, saat menjalani pengobatan, meninggal pada Rabu (3/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Oleh pihak rumah sakit, almarhum dimakamkan dengan standar protokol Covid-19.
"Kami pihak keluarga juga diminta menunggu swab, karena saat sebelum meninggal juga dilakukan swab. Sampai saat ini hasil swab belum keluar," pungkasnya.(hud/ns)