Kesulitan Jual Hasil Panen, Kadin Kota Batu Galang Donasi untuk Petani | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kesulitan Jual Hasil Panen, Kadin Kota Batu Galang Donasi untuk Petani

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Minggu, 31 Mei 2020 18:44 WIB

Muhamad Risky Ramdan, Anggota Kadin Batu.

“Tujuan dari program ini, dimulai dari penggalangan dana seluruh elemen masyarakat yang mau terlibat. Penggalangan dana dari masyarakat, pengusaha, komunitas, PNS dan karyawan BUMN maupun BUMD di Kota Batu,” katanya.

Dengan jumlah 6.000 PNS ditambah para pekerja sektor publik lainnya, ia optimis donasi yang akan terkumpul nantinya bisa lebih dari Rp 60.000.000. Hasil donasi inilah yang akan digunakan untuk membeli produk pertanian sayur para petani di Kota Batu.

“Semua itu untuk meminimalisir kerugian petani sayur di Kota Batu,” harapnya.

Rizky berharap semua pihak bisa terlibat dalam open donasi online yang tersedia. Baik para petani, atau donatur yang ingin berbagi melalui Bank Mandiri a.n Andik Kurniawan: 1440015470252, Bank BCA a.n Afif Kurniawan 0190664929, serta Bank BRI a.n Suhartin 637501016911535.

Sementara itu, anggota Gapoktan Mitra Sejati Kota Batu, Chun mengapresiasi gerakan Hipmi, Kadin, dan PP. “Saya sebagai anggota Gapoktan sangat salut dan mengapresiasi dengan gerakan mereka yang mau menolong petani yang hasil panen sayurnya sedang kolaps,” katanya.

Menurutnya, harga sayur mayur mengalami penurunan sejak adanya wabah Covid-19. “Harganya juga tidak stabil dan daya jualnya juga mengalami penurunan. Ada yang sebagian laku, serta sebagian juga ada yang tidak laku jual. Karena adanya Covid-19 ini, kemungkinan tengkulaknya sudah tidak bisa mengirim ke mana-mana,” terangnya.

Bahkan, saat ini banyak petani yang menjadikan hasil panen sayurannya sebagai pakan ternak. Itu semua terjadi karena pemerintah daerah tidak pernah mencarikan terobosan pemasarannya.

"Pemerintah Kota Batu sudah banyak membantu para Gapoktan, tapi hanya untuk perawatan dan pupuk, serta obat-obatan saja. Sedangkan jika para petani merasa kebingungan pada saat panen tiba, pemerintah tidak pernah ikut andil. Terutama memikirkan pemasarannya," ucapnya

"Dulu pernah ada wacana katanya mau membuat koperasi kota dan sebagainya. Rencana itu diharapkan bisa menampung hasil sayur-sayuran itu semua. Tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya dan hanya sekadar wacana saja," pungkasnya. (asa/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video