Musim Hujan Berdampak Melonjaknya Harga Cabai di Mojokerto
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Rochmad Aris
Selasa, 07 Januari 2020 18:11 WIB
"Melayani pembeli di pasar yang didominasi ibu-ibu membutuhkan kesabaran. Kebanyakan, mereka menawar cabai dengan harga lebih rendah dari harga saat saya beli di pedagang besar. Banyak yang membatalkan tidak jadi beli saat mengetahui harga cabai tersebut. Sehingga, saya juga mengalami kesulitan saat memasarkannya," katanya, Selasa (7/1).
Menurut Fatkhur, Kepala UPT Pasar, hujan hingga terjadi banjir termasuk faktor alam yang tidak mungkin bisa dihindari hingga membuat harga tidak stabil. Ia mengklaim selalu memaksimalkan atau optimalisasi terkait dengan harga, agar tetap standar yang menjadi harapan masyarakat.
"Kami memberikan motivasi kepada semua pedagang, untuk tetap bersabar dalam menjalankan proses jual beli di pasar. Dengan cuaca yang masih ekstrem, permasalahan tidak hanya di Mojokerto, namun juga daerah lainnya," dalihnya.
"Terpenting adalah kebutuhan sembako dan komoditi sayur mayur serta jenis jenis cabai tetap tercukupi di masing-masing pasar yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto. Mengenai adanya kenaikan harga cabai, tetap dalam sirkulasi yang teratur. Kadang naik hanya sebentar saja," pesannya. (ris/ian)