Fenomena Munculnya Serangan Ular Kobra, Diduga Karena Habitatnya Terganggu
Editor: .
Wartawan: Yudi Indrawan
Senin, 09 Desember 2019 15:37 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Selama kurun waktu satu bulan belakangan, atau selama bulan November 2019, banyak terjadi serangan ular kobra di beberapa wilayah Kabupaten Jember. Menurut petugas damkar setempat, fenomena munculnya ular kobra akibat perubahan cuaca ekstrem dari musim kemarau panjang menuju ke musim penghujan.
Selain itu, hewan melata itu diduga keluar dari habitatnya dari gumuk, karena terganggu dengan banyaknya perubahan wilayah menjadi perumahan.
BACA JUGA:
Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
Ramalan Shio Selasa 21 Mei 2024: Naga Sampaikan Kalau Ilfil, Kuda Makin Untung
Ramalan Shio Jumat 10 Mei 2024: Naga Tampak Pedih, Kuda Momen Pas Buat Bisnis
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
"Karena kita tahu wilayah yang menjadi serangan ular ini, dulunya itu gumuk yang menjadi habitat ular jenis kobra ini. Nah dimungkinkan, karena gumuknya berubah jadi perumahan, akhirnya tempat tinggalnya terganggu," kata Komandan Mako Damkar Pemkab Jember Suharto saat dikonfirmasi wartawan, Senin (9/12/2019) siang.
Dengan fenomena gumuk yang mulai habis dan berubah fungsi menjadi wilayah perumahan inilah, kata Suharto, juga menjadi penyebab adanya serangan ular ini.
"Jadi selain perubahan musim, panas terus hujan dan dingin yang menjadi penyebabnya, terkait gumuk ini juga menjadi pertimbangan. Apalagi wilayah Kecamatan Kaliwates, kan kita tahu banyak gumuk yang kini sudah mulai banyak hilang," katanya.