Peringati Kesaktian Pancasila, Bupati Tegaskan Tak Ada Embrio PKI di Madiun
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Hendro Utomo
Selasa, 01 Oktober 2019 23:06 WIB
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pelajar dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Madiun mengikuti upacara bendera memperingati hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kresek, Selasa (1/10) pagi.
Monumen Kresek, yang berada di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, merupakan monumen yang dibangun sebagai pengingat peristiwa keganasan PKI pada 1948 di Madiun.
BACA JUGA:
Dispendikbud Kabupaten Madiun Adakan Festival Panen Karya Hasil Belajar CGP
Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati, PDIP Madiun: Belum Ada yang Daftar
Dibuka Hari ini, SMKN 1 Jenangan Ponorogo Jadi Tempat LKS di Kota Madiun
Pemudik Asal Bangkalan Melahirkan di Exit Tol Madiun
Usai upacara, Bupati Madiun Ahmad Dawami menuturkan pada 1948 para pimpinan PKI yang ada di Madiun mendeklarasikan Republik Soviet Indonesia dan Madiun dijadikan pusat pemerintahan.
"Dimulai pada 18 September 1948 dideklarasikan Republik Soviet Indonesia oleh PKI di Madiun, di mana presiden dijabat Muso, Amir Syarifudin sebagai perdana menteri," kata Ahmad Dawami.
Pada saat itu, PKI menguasai instansi pemerintahan di Madiun dan sekitarnya. Madiun hanya menjadi pusat aksi dan menjadi tempat deklarasi.
Namun, penguasaan PKI di Madiun tidak berlangsung lama. Pasukan Siliwangi dibantu masyarakat Madiun berhasil menumpas PKI di Madiun pada 30 September 1948 dan berhasil merebut kembali Madiun.
Pada saat peristiwa itu terjadi, di lokasi Monumen Kresek juga dijadikan tempat pembantaian para pejabat pemerintahan, polisi dan juga tokoh Islam. Namun, upaya kudeta kembali terulang pada tahun 1965 dengan gerakan 30 September atau yang dikenal G30S/PKI.
Pada saat itu, enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh.
Simak berita selengkapnya ...