Menikah dengan Warga Tunisia, Seorang Nenek Bersyahadat
Editor: rosihan c anwar
Selasa, 18 November 2014 10:41 WIB
Setelah 10-15 perjalanan
ke Tunisia,
Jane sangat senang ketika Mohamed memutuskan untuk melamarnya. Ternyata, tetangga
Mohamed yang naksir, marah-marah. “Kenapa kamu menikah dengan orang Inggris
yang gembrot itu?”
"Suami saya menjawab, Karena ingin
bersama wanita Inggris, bukan
seorang wanita Tunisia. '"
Mereka menikah pada 18 Oktober 2012, dan Jane menggambarkannya sebagai hari terindah dalam hidupnya.
Jane sangat menikmati mengenakan gaun pengantin tradisional Afrika Utara dan tato
henna yang rumit di lengannya sementara Mohamed
mengenakan setelan gelap.
Tapi kegembiraan mereka tidak berlangsung lama, ketika pulang ke Inggris, visa kerja Mohamed ditolak karena
bahasa Inggris-nya jelek.
Sebagai seorang
imigran dia harus bermukim selama
2,5 tahun sebelum dia bisa
mengajukan visa kerja lagi.
Mohamed akhirnya pergi ke ke Dublin, Irlandia, setelah mendapatkan
visa Uni Eropa, dan
empat bulan terakhir dia masih mencari kerja. Agar dapat penghasilan, Mohamed
menjadi tukang bersih=bersih rumah tetangga atau teman.
Jane secara setia terus mengirim uang, dan mendorong
Mohamed agar mengabari keluarganya di Tunisia.
Jane, yang sudah menderita
rheumatoid arthritis dan osteoarthritis, memang sudah tidak mungkin bekerja. Kadang, Jane
menyempatkan terbang ke Irlandia untuk menjenguk suaminya. Jika tidak ada uang,
mereka cukup telepon-teleponan waktu malam.
Mohamed sendiri, yang
sebelumnya bekerja sebagai tenaga pembangun
di Tunisia,
sangat berharap bisa berkumpul dengan istrinya di Inggris. Dia ingin
menghabiskan waktu bersama istrinya, yang menurut Mohamed sangat baik dan murah
hati."Dia adalah seorang
wanita yang baik dan hati yang lembut.
Setiap kali saya membutuhkan dia selalu ada. Dia
memperlakukan saya dengan baik, hormat
dan selalu mengerti saya. Saya telah
menemukan dalam dirinya apa yang
saya tidak pernah temukan pada orang lain. Saya berharap untuk membangun kehidupan nyata bersama-sama.”
"Saya benar-benar menderita
karena jauh darinya. Saya jadi stres dan takut kehilangan dia.”
Sementara Jane mengatakan dia akan terus berjuang untuk suaminya agar 'hak' visa bisa didapat, dan bisa tinggal bersama membangun rumah tangga. "Yang saya inginkan adalah memiliki kehidupan bersama.Suami saya berada di sini.”
sumber : daily mirror