KHM Yusuf Hasyim: Film Ibarat Gelas: Kini Tebuireng Bikin Film Hadratussyaikh dan Ahmad Dahlan (3) | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

KHM Yusuf Hasyim: Film Ibarat Gelas: Kini Tebuireng Bikin Film Hadratussyaikh dan Ahmad Dahlan (3)

Editor: Em Mas'ud Adnan
Wartawan: tim
Sabtu, 13 Juli 2019 16:51 WIB

Poster film Sembilan Wali (Walisongo) yang melibatkan KHM Yusuf Hasyim. Foto: Wikipedia

“Wali Songo” itu disutradarai Djun Saptohadi. Dalam film yang diproduseri Ram Soraya itu Pak Ud berperan sebagai Syaikh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik). ini bercerita tentang dakwah Wali Songo di tanah Jawa dengan latar belakang pemerintahan (kerajaan) Majapahit yang mulai suram.

Tapi sayang dalam film yang naskahnya ditulis H Alim Bachtiar itu Pak Ud ditampilkan hanya dalam beberapa menit. Padahal dalam promo baliho, wajah Pak Ud yang bersorban itu paling besar dan menonjol. Bahkan santri-santri senior Tebuireng yang dilibatkan dalam shoting film tersebut hanya terlihat dalam sekejap.

Tentu banyak penonton kecewa, karena Pak Ud hanya dijadikan figur promo. Padahal publik umumnya ingin menonton figur Pak Ud yang kharismatik. Meski demikian gaung film ini luar biasa pada tahun 80-an itu. Maklum, selain penuh kontroversi tentang keterlibatan seorang kiai dalam film tersebut juga dalam poster itu foto Kiai Yusuf Hasyim dipampang secara menyolok dan paling besar di antara deretan pemeran walisongo lainnya.

Jadi jelas, film “Jejak Langkah 2 Ulama” yang diproduksi Pesantren Tebuireng sejatinya “kesinambungan kultural” dari lompatan besar kebudayaan pesantren, terutama pesantren yang kini diasuh ini. Bahkan jauh sebelum Kiai Yusuf Hasyim, juga muncul alumni Pesantren Tebuireng yang eksis sebagai sutradara film. Namanya Abnar Romli, singkatan dari Abu Nawar Romli.

Seniman asal Pakembaran Slawi Jawa Tengah itu telah menyutradarai puluhan film pada tahun 70-an. Antara lain: Babat Tanah Leluhur, Mayat Hidup, Donat Pahlawan Pandir, Setitik Noda, Batas Impian dan banyak lagi.

Dalam curriculum vitaenya, Abnar Romli disebut santri Pesantren Seblak Jombang. Letak Pesantren Seblak sekitar 300 meter ke arah barat Pesantren Tebuireng. Pesantren Seblak didirikan oleh KH Ma’shum Ali atas perintah Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari untuk menampung santri putri. Kiai Ma’shum Ali adalah santri generasi awal Hadratussyaikh yang kemudian diambil menantu. Kiai Ma’shum Ali dinikahkan dengan Nyai Khoiriyah, putri pertama Hadratusyaikh. Kiai Ma’shum Ali sendiri cucu KH Abdul Jabbar, pendiri Pesantren Maskumambang Gresik Jawa Timur. 

Kakak kandung KH Adlan Ali (pendiri Pesantren Walisongo Cukir Jombang) ini selain dikenal sebagai ahli falak dan hisab juga pengarang Kitab Al- Amtsilah at-Tashrifiyyah (Sharaf) yang sangat populer di dunia pesantren.

Karena itu tidak heran jika kini banyak santri Tebuireng kreatif dan produktif, baik sebagai penulis, pengarang, wartawan, sutradara maupun kreator budaya lainnya. Barakallah. (em mas’ud adnan/habis)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video