Di Garut dan Pangandaran, Kiai Asep Ingatkan Bahaya Wahabi Berkuasa Jika Jokowi Kalah
Editor: Tim
Wartawan: --
Rabu, 27 Februari 2019 19:04 WIB
GARUT, BANGSAONLINE.com - Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) memenuhi halaman Pondok Pesantren Salaman Fauzan 3 Sukaresmi Garut Jawa Barat, Selasa (25/2/2019). Warga NU yang terdiri dari pengurus NU, Muslimat NU dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu menghadiri acara Silaturahim Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN) dan Pengurus Nahdlatul Ulama Se-Kabupaten Garut Jawa Barat.
Hadir pada acara yang berlangsung mulai pagi hari itu Ketua Dewan Penasehat JKSN Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Ketua Umum JKSN KH Muhammad Roziqi.
BACA JUGA:
Projo Sampang Kawal Pembangunan 2 Jalan Poros Kabupaten Senilai Rp91 Miliar
Besok, Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah di Banyunwangi
Jokowi Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Istana, Sejumlah Menteri Saling Tebak Skor
Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
(Ketua Umum JKSN KH Muhammad Roziqi. foto: bangsaonline.com)
Kiai Asep selain menyampaikan taushiyah politik juga memimpin doa. "Jika dulu di sini (Garut) Pak Jokowi hanya dapat 29 persen, kita balik, Pak Jokowi menang 70 persen bahkan 80 persen," kata Kiai Asep Saifuddin Chalim yang spontan diamini ribuan warga NU yang hadir.
Menurut Kiai Asep, warga NU harus memilih Jokowi karena ditinjau dari segi apapun presiden RI itu lebih baik. "Salatnya baik, zakatnya baik," kata Kiai Asep sembari memberikan testimoni bahwa ia menyaksikan sendiri saat Jokowi salat di tempat tawaf Makah.
"Pak Jokowi tiap tahun juga mengumumkan zakat hartanya," katanya. Bahkan Jokowi, tutur Kiai Asep, juga puasa Senin-Kamis. "Jadi warga NU harus memilih calon presiden yang salat, jangan pilih calon presiden yang tidak salat," tegasnya yang disambut tepuk tangan.
(Warga NU membludak mendenganrkan ceramah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim di Garut Jawa Barat, Selasa (25/2/2019)
Menurut Kiai Asep, dalam al-Quran disebutkan bahwa seorang pemimpin harus menegakkan salat dan menunaikan zakat. “Sungguh pemimpin itu Allah dan Rasulullah dan orang beriman yang menegakkan salat dan menunaikan zakat serta taat beribadah,” tegas Kiai Asep mengutip arti ayat al-Quran.
Ia juga mengklarifikasi tentang tudingan negatif terhadap Jokowi terkait pihak asing. Ia membantah Jokowi pro asing. Justru, kata Kiai Asep, presiden-presiden sebelumnya yang menjual aset bangsa ke asing. "Kalau presiden-presiden sebelumnya menjual aset negara ke asing, sedang Pak Jokowi mengembalikan aset negara yang dikuasai asing ke pangkuan ibu pertiwi," ungkapnya.
Ia mencontohkan freeport yang dalam pemerintahan presiden sebelumnya, saham bangsa Indonesia hanya dapat 9 persen. Tapi pada era Jokowi bangsa Indonesia dapat 51 persen. Begitu juga blok mahakam dan rokan yang didalamnya banyak sumur minyak dan gas.
Kiai Asep juga menjelaskan bahwa Jokowi sukses membangun infrastruktur terutama jalan tol. "Ada yang bilang rakyat tak butuh aspal. Itu keliru. Karena untuk memajukan ekonomi bangsa kita harus membangun infrastruktur. La yatimmul wajib illa bihi fahuwa wajib," kata Kiai Asep.
Simak berita selengkapnya ...