​Pakde Karwo: Pancasila Tidak Boleh Ekslusif Tetapi Harus Inklusi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Pakde Karwo: Pancasila Tidak Boleh Ekslusif Tetapi Harus Inklusi

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 04 Desember 2018 01:15 WIB

Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo ditemani Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Dr. Hariyono, M.Pd (dua dari kanan) saat gelar presscon. Foto: YUDI A/BANGSAONLINE

Sementara itu Kepala Badan Pembinaan Ideologi (BPIP), Prof. Dr. Hariyono, M.Pd mengatakan, seperti yang disampaikan Bung Karno, eksistensi tidak hanya relevan dalam menyatukan kebhinekaan bangsa, namun sekaligus menjadi bintang penuntun atau yang disebut dengan “Leitstar Dinamis” dalam mengarungi kehidupan masa depan Indonesia.

Menurutnya, digali dan dirumuskan Bung Karno pada masa dan suasana kolonial. Namun, memberikan landasan sekaligus orientasi energi positif kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak diwarnai oleh dendam, kemarahan serta kebencian. 

" berbasis pada “power with” kekuasaan bersama untuk saling kerjasama, membantu dan tumbuh bersama menggapai kebahagiaan. Dan bukan “power over” atau kekuasaan yang eksploitatif dan manipulatif terhadap pihak lain," paparnya.

Perjuangan mengaktualisasi untuk ikut membangun dan merawat Tamansari Peradaban Dunia ini, dilakukan Bangsa Indonesia melalui politik luar negeri bebas aktif. Dimana, Bangsa Indonesia berusaha ikut menghapus penjajahan dunia. Salah satunya saat pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955, bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sepakat menghormati hak dasar manusia serta berkomitmen membantu bangsa-bangsa yang masih terjajah.

“Melalui KAA, dikenalkan dan diaktualisasi untuk secara aktif ikut menciptakan ketertiban dunia,” katanya.

Seminar yang diselenggarakan selama dua hari yakni 3-4 Desember ini diisi dengan berbagai diskusi panel. Diantaranya Diskusi Panel I yang menghadirkan tiga narasumber yakni Dr. Ignas Kleden, Dr. Daniel Dhakidae dan Dr. Matti Schindehuette dari Jerman. Turut hadir Dewan Pengarah BPIP, Konsul Kehormatan di Surabaya, Akademisi dari Perguruan Tinggi, serta Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video