​Kasus Penganiayaan Kades Rangkang Probolinggo Berbuntut Panjang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Kasus Penganiayaan Kades Rangkang Probolinggo Berbuntut Panjang

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Andi Sirajudin
Minggu, 22 April 2018 21:44 WIB

Kasatkorcab Banser Kota Kraksaan Mahmud saat menggelar Jumpa Pers dan siap kirim surat ke Kapolres protes terkait kasus penganiayaan kades Rangkang.

“Kami tidak melihat sisi politiknya. Kami melihat dari sisi, kejadian itu meresahkan warga NU, santri dan alim ulama. Karenanya, kami harus bergerak, karena ini sudah menyangkut teritorial NU. Polisi jangan sampai kecolongan lagi dan harus tegas menegakkan supremasi hukum,” paparnya.

Dalam surat maklumat yang dikirim oleh Banser itu, ada tiga poin yang ditekankan, di antaranya menolak segala bentuk kriminalitas dan meminta Polres untuk bertindak tegas, menolak segala bentuk kampanye provokatif terkait pilbup 2018, mengecam aktivitas yang mengganggu situasi ketertiban di lingkungan ponpes dan simpul-simpul kegiatan warga NU, yang meresahkan warga NU, santri dan alim ulama.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad belum berhasil dikonfirmasi. Namun, sehari sebelumnya dia menegaskan kepada wartawan, akan menindak tegas kejadian di sekitar kawasan Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang menyebabkan terlukanya Kades Rangkang Sulaiman yang diduga dilakukan kelompok tim pasangan cabup dan cawabup MMC. 

“Itu pidana murni dan akan kami tindak tegas,” ujarnya. (ndi/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video